Uji Massal Corona Terganjal Akurasi Rapid Test, Pemerintah Pacu PCR

Dimas Jarot Bayu
19 April 2020, 13:35
Pemeriksaan corona, PCR, rapid test, corona, virus corona
ANTARA FOTO/Septianda Perdana/nz
Alat Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk pemeriksaan spesimen swab tenggorokan pasien terduga COVID-19 di Laboratorium Rumah Sakit USU Medan, Sumatera Utara.

Maka itu, pemerintah menerapkan sistem prioritas untuk pemeriksaan PCR. Prioritas pertama adalah para tenaga kesehatan dan keluarganya. "Termasuk orang-orang yang berada di sekitar masyarakat kita yang sudah positif covid-19," kata Doni.

(Baca: Kekurangan Alat Pelindung Medis Picu Persaingan Antar-Rumah Sakit)

Kedua, tidak semua laboratorium yang ada di Indonesia bisa melakukan pemeriksaan PCR. Meskipun, jumlah laboratorium yang pernah digunakan pemerintah dalam menghadapi SARS mencapai 900 unit. Angka itu belum ditambah dengan laboratorium yang dimiliki berbagai perguruan tinggi dan badan-badan pemerintah lainnya. "Masalahnya reagennya ini belum tentu cocok dengan laboratorium di lapangan," ujar Doni.

Ketiga, keterbatasan sumber daya manusia yang bisa melakukan pemeriksaan PCR. Karena itu, Doni menyebut pemerintah tengah berupaya melatih para tenaga kesehatan agar bisa melakukan pemeriksaan yang dimaksud.

"Kami kembali harus melatih perawat kita dan tenaga medis lainnya untuk bisa melakukan upaya PCR dengan berbagai macam alat yang ada agar hasilnya optimal," kata dia.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...