Pemerintah Bantah Memanipulasi Data Corona, Jubir: Tak Ada Untungnya

Dimas Jarot Bayu
23 April 2020, 20:29
manipulasi data corona, virus corona, covid 19
ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/nz
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto menegaskan bahwa tidak ada untungnya pemerintah memanipulasi data corona di Indonesia.

"Bila tidak terkonfirmasi positif atau negatif hasilnya atau tidak sempat diambil spesimennya sebelum meninggal, maka kami tidak akan pernah mencatat (ODP dan PDP) ini sebagai kasus meninggal karena Covid-19," kata Yurianto.

Meski demikian, Yurianto menyatakan bahwa ODP dan PDP yang meninggal dunia meski belum terkonfirmasi positif tetap dipulasarkan dan dimakamkan dengan prosedur corona. Ini dilakukan dalam rangka melindungi petugas pemulasaran dan pemakaman jenazah.

(Baca: Kota Wuhan Revisi Data, Angka Kematian Akibat Corona Naik 50% )

Selain itu, hal tersebut demi melindungi keluarga para ODP dan PDP yang meninggal dunia. "Pemahaman ini perlu kita bangun bersama agar transparansi data bisa terwujud," kata dia.

Sekadar informasi, pemerintah mengumumkan jumlah kasus yang telah terkonfirmasi positif corona sebanyak 7.775 orang. Ada tambahan 357 kasus positif yang dilaporkan pada hari ini. Sementara itu, tambahan kasus kematian akibat corona sebanyak 11 orang sehingga totalnya menjadi 647 orang.

Yurianto pun menyatakan pasien yang telah sembuh dari corona bertambah 47 orang pada hari ini. "(Total) kasus konfirmasi positif yang sudah sembuh 960 orang," kata dia.

Lebih lanjut, jumlah ODP yang ada di Indonesia saat ini sebanyak 195.948 orang. Sementara, jumlah PDP tercatat sebanyak 18.283 orang.

(Baca: Singapura Jadi Negara Pertama di ASEAN yang Capai 10 Ribu Kasus Corona)

Halaman:
Reporter: Dimas Jarot Bayu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...