Beda Protokol Penumpang di Soetta dan Bandara Hong Kong Saat Corona

Image title
15 Mei 2020, 13:50
Protokol Bandara Soetta tak seketat Bandara Internasional Hong Kong.
ANTARA FOTO/Fauzan/pras.
Calon penumpang antre sebelum pemberangkatan di Terminal 2 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Jumat (15/5/2020). Protokol Bandara Soetta tak seketat Bandara Internasional Hong Kong.

Keempat, penumpang menunjukkan berkas-berkas dalam prosedur sebelumnya untuk dicek ulang oleh petugas kelengkapan. Kelima, penumpang menuju konter check-in untuk memdapat boarding pass dengan menunjukkan surat beres dari petugas kantor kesehatan pelabuhan. Keenam, penumpang menuju security check point 2 untuk diperiksa petugas keamanan aviasi. Ketujuh atau terakhir, penumpang bisa menuju ke aula keberangkatan untuk menunggu jadwal pemberangkatan pesawat.

Hari ini (15/5), Angkasa Pura II pun resmi membatasi slot penerbangan di Bandara Soetta demi menghindari membludaknya antrean lagi. Hanya 5-7 penerbangan per jam di Terminal 2 yang diperbolehkan. Selain itu, juga akan menata kembali sistem antrean penumpang dan memastikan jumlah penumpang di setiap penerbangan hanya 50% dari kapasitas kursi pesawat.

“Kami telah evaluasi dan kemudian mengimplementasikan kebijakan baru. Pada pagi hari ini, 15 Mei 2020, proses keberangkatan penumpang di rute domestik berjalan lancar di Soekarno-Hatta, baik itu di Terminal 2 dan 3,” kata kata President Director PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin melalui siaran pers, Jumat (15/5).

(Baca: Prediksi Chairul Tanjung Soal Bisnis di Masa New Normal)

Tak Seketat di Hongkong

Meskipun begitu, kebijakan aktivitas di Bandara Soetta tak seketat di Bandara Internasional Hong Kong. Melansit The Sun, bandara ini adalah yang pertama di dunia melakukan pengetesan covid-19 kepada seluruh penumpang yang datang dari luar negeri. Untuk penumpang yang menunjukkan gejala atau tidak.

Para penumpang yang masuk ke Hong Kong melalui bandara ini juga mendapatkan gelang elektronik pendeteksi lokasi mereka selama masa karantina 14 hari. Pemerintah Hong Kong pun menyediakan hotel khusus bagi penumpang yang belum mendapatkan tempat tinggal selama masa karantina.

Selain itu, penumpang pun mendapatkan fasilitas disinfektan seperti hand sanitizer. Sebuah robot disinfektan bernama Whiz pun disediakan. Robot ini mensterilisasi menggunakan sinar UV. Penumpang yang datang kemudian dicek suhu badannya.

Setelah melakukan cek suhu badan, para penumpang dibekali termometer untuk pengecekan mandiri selama masa karantina. Kemudian petugas akan mengarahkan mereka ke AsiaWorld-Expo Convention Centre yang menjadi pusat pencegahan.

Di gedung tersebut, para penumpang mengisi kartu pernyataan kesehatan dan melakukan tes lendir saliva di bilik-bilik yang telah disediakan. Hasil tes akan keluar dalam tiga hari. Bagi yang hasil tesnya positif langsung diarahkan ke rumah sakit. Bagi yang negatif bisa langsung ke rumah dan melanjutkan karantina mandiri.

Guna menjaga prosedur ketat ini tetap berjalan, otoritas bandara Internasional Hong Kong menyatakan hanya bisa melayani penerbangan ukuran sepesawat penuh dalam  satu waktu. Padahal di masa normal mereka bisa melayani 1.100 penerbangan harian dari lebih 200 destinasi.

Kini Hong Kong menjadi salah satu wilayah yang telah berhasil melandaikan penyebaran virus corona. Menurut data John Hopkins University and Medicine, Hong Kong hanya mengalami penambahan 1 kasus pada 14 Mei. Total pasien positif sebanyak 1.052 orang dan yang sembuh 1.009 orang.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...