Istana Sebut Teror Diskusi UGM Dilakukan Kelompok Partikelir

Image title
3 Juni 2020, 13:53
Ilustrasi, Istana Merdeka. Kantor Staf Presiden (KSP) menyebut teror yang dilakukan pada diskusi UGM dilakukan kelompok partikelir yang ingin mengambil hati penguasa.
ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan-Pool/hp.
Ilustrasi, Istana Merdeka. Kantor Staf Presiden (KSP) menyebut teror yang dilakukan pada diskusi UGM dilakukan kelompok partikelir yang ingin mengambil hati penguasa.

Seperti diketahui, acara diskusi yang diselenggarakan oleh UGM bertajuk 'Persoalan Pemecatan Presiden di Tengah Pandemi Ditinjau dari Sistem Ketatanegaraan' mendapat teror dari sejumlah pihak. Diskusi yang rencananya digelar oleh CLS Fakultas Hukum UGM tersebut mendapatkan pelarangan dari sejumlah pihak.

Tak hanya itu, panitia, moderator, hingga pembicara juga mendapatkan teror. Dekan FH UGM Sigit Riyanto mengatakan, teror tersebut diterima melalui pengiriman pesanan ojek online serta ancaman pembunuhan, baik melalui pesan tertulis dan telepon.

"Hingga adanya beberapa orang yang mendatangi kediaman mereka," kata Sigit dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (30/5).

Selain itu, teror juga menyasar anggota keluarga para panitia penyelenggara diskusi, yang dilakukan dengan meretas nomor telepon dan akun media sosial panitia sempat diretas pada 29 Mei 2020.

“Peretas juga menyalahgunakan akun media sosial yang diretas untuk menyatakan pembatalan kegiatan diskusi, sekaligus mengeluarkan semua peserta diskusi yang telah masuk ke dalam grup diskusi," kata Sigit.

Lantaran banyak mendapatkan pelarangan dan intimidasi, panitia akhirnya membatalkan gelaran diskusi tersebut. Padahal, Sigit menilai kegiatan tersebut murni inisiatif mahasiswa untuk berdiskusi ilmiah sesuai minat dan konsentrasi keilmuan mereka.

(Baca: Forum Pemred Desak Kepolisian Proses Pelaku Teror Wartawan Detik.com)

Halaman:
Reporter: Tri Kurnia Yunianto
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...