Pemerintah Bakal Tambah Program Bansos Covid-19 Bulan Depan
Secara perinci, realisasi anggaran kesehatan baru mencapai Rp 6,78 triliun, atau 7,74% dari pagu anggaran Rp 87,55 triliun. Dari pagu anggaran tersebut, sebanyak Rp 44,8 triliun telah masuk dalam DIPA sedangkan Rp 42,8 triliun belum masuk DIPA.
Febrio beralasan, anggaran yang belum masuk dalam DIPA utamanya digunakan untuk biaya penanganan Covid-19 lainnya. Nantinya, dana tersebut akan dimanfaatkan sesuai hasil review dan kebutuhan.
Selanjutnya, realisasi anggaran untuk sektoral & pemda baru mencapai Rp 6,97 triliun, atau 6,57% dari pagu Rp 106,05 triliun. Dari pagu tersebut sebesar RP 33,38 triliun sudah masuk DIPA namun masih ada RP 7267 triliun belum masuk DIPA.
Alasannya, anggaran yang belum masuk DIPA utamanya akan digunakan untuk cadangan perluasan. Adapun terdapat usul tambahan bansos produktif dan kegiatan penanganan lainnya dalam menggunakan anggaran sektoral & pemda yang beum masuk DIPA tersebut.
Untuk realisasi bantuan UMKM tercatat sudah Rp 30,21 triliun, atau 25,3% dari pagu Rp 123,47 triliun. Realisasi tersebut termasuk penempatan dana pada Himbara Rp 30 triliun serta sudah adanya pencairan tagihan subsidi bunga KUR dan non-KUR.
Kemudian, realisasi insentif usaha telah mencapai Rp 16,12 triliun, atau 13,34% dari pagu Rp 120,61 triliun. Kendati demikian, Febrio mengungkapkan bahwa pemanfaatan insentif perpajakan oleh pelaku usaha masih belum optimal. "Perlu sosialisasi yang lebih masif dan melibatkan stakeholders terkait," katanya.
Adapun anggaran pembiayaan korporasi belum terserap hingga saat ini. Pemeirntah mengalokasikan dana Rp 53,57 triliun untuk pembiayaan tersebut.
Febrio menjelaskan alokasi anggaran tersebut utamanya diberikan melalui penyertaan modal negara (PMN). Jika PMN sudah disalurkan, ia menilai realisasi pembiayaan korporasi akan otomatis langsung mencapai pagu anggaran. "Jadi kami tidak telalu khawatir mengenai realisasi ini," ujarnya.