Ikatan Dokter Anak Peringatkan Bahaya Covid-19 Klaster Sekolah

Rizky Alika
24 Agustus 2020, 20:08
klaster sekolah, pandemi corona, virus corona
ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas/agr/hp.
Sejumlah siswa mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM) di Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah Mabdail Falah, Desa Sumurbandung, Lebak, Banten, Selasa (4/8/2020).

Sementara itu Wakil Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Fahriza Marta Tanjung mengatakan, guru berpotensi terpapar Covid-19 dengan adanya pembukaan sekolah tersebut. "Sangat berisiko bagi kami karena guru harus hadir ke sekolah, terutama di zona merah seperti di Surabaya," kata Riza.

Berdasarkan data Satgas Covid-19 Pemkot Surabaya, guru yang terpapar virus corona di Surabaya mencapai 137 guru, 4 orang di antaranya meninggal dunia.

FSGI pun meminta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan pemerintah daerah untuk menunda kebijakan kegiatan belajar mengajar di sekolah. Sebab, klaster penularan Covid-19 di sekolah telah terbentuk, seperti di Surabaya.

Ia berpendapat, bila pembelajaran secara daring tidak efektif, pemerintah tidak perlu mengorbankan nyawa guru. Oleh karenanya, sistem Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) perlu diperbaiki.

Riza mengatakan, kemampuan guru dalam mengajar daring semakin meningkat. "Kalau dulu hanya menggunakan Google Classroom, sekarang sudah menggunakan video conference," ujar dia. Namun, hal ini tidak diikuti dengan peningkatan kuantitas pendampingan orang tua.

Berkaca dari survei oleh National Institutes of Health di teluk San Fransisco, pembukaan kembali sekolah pada musim gugur 2020 diperkirakan akan meningkatkan gejala penyakit Covid-19 di antara guru sekolah menengah.

Dengan asumsi penularan sedang, pembukaan sekolah pada musim gugur 2020 dapat menambah gejala infeksi Covid-19 sebesar 40,7% pada guru SMA, 37,2% pada guru SMP, dan 4,1% pada guru SD. Namun, hasil tersebut juga bergantung pada kerentanan anak-anak dan tingkat penularan komunitas selama pembukaan sekolah.

Adapun, survei tersebut dilakukan di daerah teluk San Fransisco pada 17 Maret-1 Juni 2020.

Oleh karena itu, pengurangan transmisi masyarakat diperlukan untuk menghindari risiko berlebih terkait dengan pembukaan sekolah. Pembuat kebijakan dinilai harus memberlakukan kebijakan yang membatasi penularan Covid-19 dan menerapkan langkah-langkah pengendalian di dalam sekolah.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...