Darurat Covid-19, Beberapa Rumah Sakit di Jakarta Sudah Penuh
Kasus Covid-19 kembali melonjak usai libur Natal dan tahun baru. Hal itu menyebabkan tingkat keterisian beberapa rumah sakit di Jakarta mencapai 100%.
Pasien Covid-19 pun kesulitan untuk mendapatkan fasilitas kesehatan. Bahkan Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo menyebut sejumlah rekannya sampai meminta bantuan untuk dicarikan rumah sakit yang mampu menampung pasien.
Satgas Covid-19 pun merujuk pasien ke Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet, Kemayoran. RSD Wisma Atlet saat ini memiliki lebih dari 10 ribu kasur untuk pasien tanpa gejala serta pasien dengan gejala ringan dan sedang.
Biarpun masuk di wilayah Jakarta, RSD Wisma Atlet juga menerima pasien dari wilayah Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Bodetabek). Adapun, sebanyak 5-17 persen pasien di Wisma Atlet merupakan pasien dari luar Jakarta, terutama dari Bodetabek.
Di sisi lain, Satgas terus berupaya menambah kapasitas rumah sakit agar tidak penuh. "Kalau penuh, akan menimbulkan rasa khawatir dan panik bagi masyarakat," kata Doni dalam konferensi pers secara virtual pada Kamis (7/1).
Secara keseluruhan, Doni mencatat posisi keterisian tempat tidur (Bed Occupancy Rate/BOR) untuk ruang isolasi di DKI Jakarta mencapai 87%. Adapun, total tempat tidur isolasi mencapai 7.700 kasur di 98 rumah sakit DKI Jakarta.
Untuk tingkat keterisian ruang ICU di DKI Jakarta pada Rabu (7/1) sore sudah mencapai 84% dari 962 ruangan. "Itu terus ditambah. Kami perintahkan seluruh rumah sakit tambah kapasitas ICU," ujar dia.
Selain itu, Satgas berupaya menekan lonjakan kasus Covid-19 dengan mengeluarkan kebijakan yang membatasi aktivitas masyarakat. Salah satunya yaitu membatasi kegiatan pertemuan hingga pernikahan.
"Jangan berlebihan sehingga semua terhindar dari Covid-19," kata Doni.
Lebih lanjut, dia juga meminta masyarakat mematuhi protokol kesehatan 3M, yaitu memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Ketiga hal tersebut menjadi kunci untuk memutus mata rantai virus corona.
Adapun Kementerian Kesehatan mencatat tambahan kasus Covid-19 mencapai 8.854 pada Rabu (6/1). Angka tersebut merupakan angka tertinggi sejak pertama kali Covid-19 muncul di Indonesia.
Dengan adanya tambahan kasus baru tersebut, total orang yang terinfeksi virus corona di Tanah Air mencapai 788.402. Dari jumlah tersebut, sebanyak 14,3% atau 112.593 merupakan kasus aktif.
Angka kasus aktif meningkat hingga 1.900 orang dibandingkan hari sebelumnya. Kasus aktif merupakan jumlah orang yang dirawat atau isolasi mandiri.
Selain itu, Kemenkes mencatat tingkat kesembuhan (recovery rate) mencapai 82,76%, sedangkan tingkat kematian (case fatality rate) 2,95%. Di sisi lain, positivity rate Indonesia masih cukup tinggi hingga 15,4%.
Hal itu berarti jika ada 100 orang Indonesia dites usap PCR, ada 15 orang yang positif terinfeksi virus corona. Angka ini hampir empat kali di atas standar yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebesar 5%.
Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan