Setelah Sinovac, Pfizer Bakal Jadi Vaksin Corona Kedua yang Tiba di RI

Rizky Alika
14 Januari 2021, 11:55
Petugas medis menyuntikan vaksin COVID-19 ke seorang dokter di RS Siloam TB Simatupang, Jakarta, Kamis (14/1/2021). Program vaksinasi COVID-19 tahap pertama kepada tenaga kesehatan mulai dilakukan di berbagai daerah di Indonesia.
ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/foc.
Petugas medis menyuntikan vaksin COVID-19 ke seorang dokter di RS Siloam TB Simatupang, Jakarta, Kamis (14/1/2021). Program vaksinasi COVID-19 tahap pertama kepada tenaga kesehatan mulai dilakukan di berbagai daerah di Indonesia.

Ia mengatakan, tiga kriteria itu akan diupayakan secepat mungkin. "Siapa yang ada duluan, kami masukkan (ke Indonesia) karena ini membutuhkan kecepatan," ujar dia.

Budi pun mengatakan, saat ini pemerintah masih bernegosiasi dengan pihak Pfizer. Pemerintah menginginkan, proses pengadaan Pfizer dilakukan melalui perusahaan pelat merah, yaitu PT Bio Farma (Persero). Namun, Pfizer menginginkan kerja sama dilakukan langsung dengan negara.

Sebelumnya, Direktur Utama PT Bio Farma (Persero) Honesti Basyir mengakui Pfizer menginginkan kerja sama dengan pihak pemerintah. Sebab, Pfizer meminta adanya klausul bebas tuntutan hukum bila ada masalah saat vaksinasi dilakukan.

"Ini masih kami diskusikan karena kami tidak mau mendapatkan cek kosong saja. Gimana klausal ini bisa kami diskusikan dengan Pfizer-BioNTech," katanya.

Kepala BPOM Penny K. Lukito mengatakan, vaksin corona selain Sinovac tidak memerlukan uji klinis lagi di Tanah Air. Ini lantaran BPOM akan menggunakan skema reliance dengan otoritas di negara lain yang telah memberikan EUA. Artinya, pemerintah akan mempercayai proses pemberian lampu hijau di negara lain sehingga RI akan merujuk negara tersebut.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...