4,6 Juta Dosis Vaksin AstraZeneca Akan Tiba di RI Akhir Februari
![Presiden Indonesia Joko Widodo melakukan vaksinasi Covid-19 di Istana Negara, Rabu (13/1/2021).](https://cdn1.katadata.co.id/media/images/thumb/2021/01/13/Jokowi_Menerima_Vaksin_Pertama-2021_01_13-10_45_46_9604ba9427a280db542279d9ed78400b_960x640_thumb.jpg)
Rencana vaksinasi demi memutus angka penularan Covid-19 terus dijalankan pemerintah. Presiden Joko Widodo mengatakan paling tidak 4,6 juta dosis vaksin AstraZeneca akan tiba akhir bulan ini.
AstraZeneca akan menjadi merek vaksin kedua yang digunakan pemerintah usai Sinovac bikinan Tiongkok. Kementerian Kesehatan saat ini masih menggodok alokasi vaksin yang datang dari Eropa tersebut.
“Apakah akan digunakan di salah satu provinsi saja atau bagaimana. Karena dua kali suntik,” kata Jokowi dalam siaran Sekretariat Presiden yang dibagikan Sabtu (20/2).
Jokowi menyampaikan sebanyak 3 juta dosis vaksin Sinovac telah tiba dan digunakan untuk tahap pertama. Sedangkan 7 juta vaksin akan didistribusikan untuk pelayan publik, personel Tentara Nasional Indonesia-Polri, hingga pedagang pasar.
Sementara, 11 juta dosis vaksin akan didistribusikan pada Maret mendatang. Jokowi mengatakan, meski belum terlalu banyak, namun angka realisasi vaksinasi ini akan membaik pada semester dua mendatang. “Mungkin nanti setelah (Juni), sebulan bisa 30 sampai 40 juta (dosis),” kata Jokowi.
Presiden juga mengatakan perjuangan mendapatkan vaksin bukan hal yang mudah. Apalagi serum antivirus ini diperebutkan 215 negara di seluruh dunia. “Kadang saya sampai telpon Presiden atau pemegang otoritas kesehatan (negara asal vaksin),” kata Presiden.
Selain itu mekanisme vaksinasi saat bulan Ramadhan akan berbeda dengan waktu normal. Pemberian vaksin rencananya hanya akan dilakukan malam hari. “Kalau siang itu hanya untuk daerah yang (penduduknya) non muslim,” ujar Jokowi.
Jokowi berharap strategi vaksinasi yang dikombinasikan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan (PPKM) mikro di Jawa dan Bali mampu menurunkan penularan Covid-19. Dia kembali mengulang alasannya tak memberlakukan karantina secara luas.
“Tidak akan efektif, yang merah satu rukun tetangga (RT) yang lockdown satu kota, ekonominya yang akan kena,” kata mantan Wali Kota Solo itu.
Sedangkan Kementerian Kesehatan menyatakan vaksin dari COVAX akan tiba akhir Februari atau awal Mafret 2020. Jumlah vaksin yang datang dari organisasi internasional tersebut mencapai 2,5 juta hingga 5 juta dosis.