Jokowi Puji Kota Surabaya Berhasil Olah Sampah Jadi Listrik
Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan fasilitas pengolahan sampah menjadi energi listrik (PSEL) di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Benowo, Kota Surabaya. Jokowi memuji kinerja Wali Kota Surabaya atas keberhasilan mewujudkan fasilitas tersebut.
"Saya acungi dua jempol untuk Pemerintah Kota Surabaya baik wali kota lama maupun baru," kata Jokowi di TPA Benowo, Surabaya, Kamis (5/6).
Ia mengatakan, kecepatan pemerintah kota Surabaya dalam membangun PSEL patut mendapatkan apresiasi. Sebab, Surabaya menjadi kota yang paling cepat dalam membangun PSEL dibandingkan tujuh kota lain yang diberi tugas serupa.
Pembangunan PSEL di kota lain masih tersendat oleh berbagai kendala, seperti tapping fee, barang daerah, dan urusan lainnya. Terlebih, pembangunan PSEL tidak hanya sekadar pengolahan sampah menjadi listrik.
"Ada masalah kebersihan kota, pencemaran karena sampah ditumpuk, kalau hujan sampah mengasilkan limbah. Masalah semua," ujar dia.
Permasalahan yang sama juga dialami Jokowi saat ia menjabat sebagai Wali Kota Solo. Saat itu, ia menghadapi masalah sampah yang mencemari sumur di sekitar pemukiman penduduk.
Oleh karena itu, ia mengakui pembangunan PSEL tidak mudah. Pemerintah daerah pun kerap tidak berani mengeksekusi pembangunan PSEL lantaran payung hukumnya belum jelas.
"Dulu takut dipanggil kejaksaan, dipanggil kepolisian, dipanggil KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi)," ujar dia,
Untuk itu, Jokowi telah menerbitkan sejumlah aturan untuk mengakomodasi pembangunan PSEL seperti Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang dan Jasa dan Peraturan Presiden Nomor 35 Tahun 2018 tentang Percepatan Pembangunan Instalasi Pengolah Sampah Menjadi Energi Listrik Berbasis Teknologi Ramah Lingkungan.
Surabaya pun menjadi salah satu kota yang ditugaskan untuk membangun PSEL melalui Perpres 35/2018. "Sehingga saya apresiasi instalasi sampah menjadi listrik berbasis teknologi ramah lingkungan," ujar dia.
Dia meminta kota lain untuk meniru Surabaya dalam membangun PSEL. "Kota lain saya perintahkan, sudah lah tidak usah ribet-ribet. Lihat di Surabaya, tiru, copy," kata Jokowi.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, TPA Benowo mulai beroperasi sejak 2001 lalu. Saat itu, kapasitas TPA Benowo hanya 1.600 ton per hari dengan luas lahan 37,4 hektare.
Selanjutnya, pemerintah kota Surabaya mendorong masyarakat untuk mengolah, menggunakan ulang, dan mengurangi sampah. Upaya ini mampu mengurangi sampah yang masuk ke TPA Benowo hingga 20%.
Kemudian, pemerintah kota Surabaya bekerja sama dengan PT Sumber Organik untuk menghasilkan listrik dari sampah. PSEL Benowo akan menghasilkan listrik sebeesar 9 Megawatt dari setiap 1.000 ton sampah per hari. "Sekitar 9 Megawatt berasal dari gasifikasi power plant. Semua bisa beroperasi pada hari ini," ujar dia.