Pemerintah Tambah Anggaran Bansos Rp 39,19 T dan Kesehatan Rp 33,2 T
Dia juga menjelaskan soal pemberian kartu sembako kepada 18,8 juta keluarga. Rinciannya, 10 juta keluarga yang menerima PKH, ditambah 8,8 juta keluarga selain penerima PKH. Setiap keluarga nantinya akan diberikan Rp 200.000 per bulan selama 12 bulan, dari Januari hingga Desember.
"Selama covid ini kami memberikan 32,6 juta rumah tangga yang langganan listriknya 450v pada bulan Januari dan Maret yang lalu mereka diberikan 100% diskon dan untuk April hingga September ini 50%." kata Sri. Pemerintah juga memberikan diskon bagi pelanggan listrik 900 volt sebesar 50% untuk Januari hingga Maret dan 25% untuk periode April hingga September.
Bansos tunai juga diberikan untuk 10 juta keluarga dan mereka yang bukan penerima PKH dan bukan penerima kartu sembako. 10 juta keluarga ini akan mendapatkan Rp 300.000 per bulan selama 6 bulan. Data penerima bantuan ini diambil dalam DTKS (Dana Terpadu Untuk Pemberian bantuan sosial) yang dikelola Kementerian Sosial (Kemensos).
Tak hanya itu, pemerintah juga akan memberikan bantuan langsung tunai bagi 8 juta keluarga yang ada di perdesaan, melalui transfer dana desa. "Nilainya Rp 72 triliun total transfernya, yang ini untuk 8 juta keluarga berarti 28,8 triliun. Masing-masing keluarga mendapatkan Rp 300.000 per bulan, dari Januari hingga Desember," kata Sri.
Selain penambahan anggaran untuk bantuan sosial di atas, pemerintah juga meningkatkan alokasi anggaran untuk kesehatan sebesar Rp 33,21 triliun.
Dana tersebut digunakan untuk penambahan anggaran untuk biaya perawatan pasien Covid-19 di rumah sakit, penambahan insentif nakes, tenaga vaksinasi, pembangunan rumah sakit, pemberian oksigen, serta pembagian dua juta obat gratis yang sudah dimulai oleh Presiden.