Anak Pendiri Grup Salim, Herman Djuhar, Meninggal di Singapura

Image title
Oleh Maesaroh
23 Juli 2021, 16:00
Herman Djuhar, Salim, bisnis,
123RF.com/Phuong Nguyen Duy
Ilustrasi Singapura. Presiden Direktur PT Bogasari Flour Mills (Bogasari) meninggal di Singapura.

Empat pengusaha yang kemudian dikenal dengan “The Gang of Four” tersebut mampu menerbangkan Salim group dari perusahaan yang hanya bermodal Rp 600 juta menjadi lebih dari Rp 27 triliun. Tidak hanya mempekerjakan lebih dari 200 ribu karyawan lebih, imperium bisnisnya beranak pinak ke sejumlah lini bisnis usaha dari hulu ke hilir.

Semula usaha mereka bergerak di bidang perdagangan komoditas seperti cengkeh, kopi, lada, dan kopi, serta beras. Namun, bisnis mereka kemudian menggurita mulai dari perbankan (BCA), makanan (Indofood), tepung terigu (Bogasari), Semen (Indocement), mobil (Indomobil), hingga hiburan (Indosiar). 

Merasa tidak cukup di dalam negeri, “The Gang of Four” kemudian merambah bisnisnya ke luar negeri dengan membangun perusahaan di China dan Singapura. Sebagai salah satu tulang punggung Salim Group, Bogasari dibangun pada 19 Mei 1969. 

Seperti pepatah bahwa “tidak ada yang abadi’ pertalian empat serangkai ini menemui ujian berat saat krisis moneter menghantam Asia termasuk Indonesia. Kondisi tersebut diperburuk dengan turunnya Soeharto yang sudah lama menjadi patron bisnis mereka.

Olengnya BCA pada saat krisis merupakan salah satu potret betapa beratnya bisnis Salim Group terhantam krisis. Keluarga Djuhar pada 1999 bahkan harus merelakan 10% saham miliknya di PT Metropolitan Kentjana agar diikutsertakan dalam aset Salim yang diserahkan ke Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN). Salim Group harus membayar utang grup perusahaan sebesar Rp 52,7 triliun kepada BCA.

Salim Group bahkan harus merelakan kepemilikan BCA kepada Djarum Group.

Dikutip dari buku Liem Sioe Liong dan Salim Group: Pilar Bisnis Soeharto, keluarga Djuhar juga mengajukan gugatan kepada keluarga Salim melalui PT Grandwood Buana. Pada Oktober 2002, mereka mendaftarkan gugatan ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan karena menilai keluarga salim tidak membayar kompensasi atas penjualan saham Indofood seperti yang dijanjikan.

Namun, kedua keluarga sepakat berdamai dan menghentikan perselisihan di bulan November.

Djuhar Sutanto meninggal di Fuzhou, China, pdda 2 Juli 2018 pada usia 90 tahun. Djuhar merupakan anggota “The Gang of Four” yang terakhir yang meninggal.

Bisnis keluarga Djuhar kini dialihkan kepada generasi keduanya Tedy, Johny, dan Herman.

Selain Bogasari, keluarga Djuhar membangun usahanya melalui First Pacific Company yang berlokasi di Hong Kong. Perusahaan tersebut merupakan anak usaha First Pacific Investment Management Ltd yang memegang sekitar 50% saham PT Indofood Sukses Makmur.

Halaman:
Reporter: Maesaroh
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...