Kasus di Kalimantan Timur Naik 523%, Varian Delta Kini Capai 1.331

Image title
Oleh Maesaroh
7 Agustus 2021, 12:38
Personel Korps Brimob berbaju hazmat mengikuti apel gelar pasukan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (2/7/2021). Apel gabungan antara Polri, TNI dan unsur Pemprov DKI Jakarta itu dalam rangka Operasi Kontijensi Aman Nusa-II Penanganan COVID-19 tahun 2021
ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/wsj.
Personel Korps Brimob berbaju hazmat mengikuti apel gelar pasukan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (2/7/2021). Apel gabungan antara Polri, TNI dan unsur Pemprov DKI Jakarta itu dalam rangka Operasi Kontijensi Aman Nusa-II Penanganan COVID-19 tahun 2021. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/wsj.

Menteri Keuangan Sri Mulyani, Kamis (5/8), mengatakan varian Delta akan mempengaruhi laju pertumbuhan ekonomi ke depan karena ganasnya varian tersebut bisa kembali menaikkan kasus dengan cepat.

"Down side risk untuk kuartal III terutama adalah varian Delta  karena ini nantinya yang mempengaruhi dari sisi demand. Konsumsi sangat tergantung kepada mobilitas dan aktivitas masyarakat dan juga akan mempengaruhi ekspor kita," tutur Sri Mulyani.

Sejumlah negara kini tengah bergulat untuk memerangi lonjakan kasus varian Delta, seperti Cina dan Amerika Serikat. Dua negara ini merupakan mitra perdagangan Indonesia.  Indonesia mencatatkan pertumbuhan sebesar 7,07% secara tahunan pada kuartal II tahun 2021, ini adalah pertumbuhan positif sejak kuartal I/2020. 

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto juga mengatakan pertumbuhan ekonomi kuarta III akan sangat ditentukan oleh pergerakan varian Delta.

"Di kuartal III, dengan adanya varian Delta jumlah kasus aktif meningkat. Saat kasus naik kita melihat ada tekanan pada pertumbuhan ekonomi," ujarnya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...