Pemerintah Berpotensi Perpanjang PPKM Level 4 yang Berakhir Hari Ini

Rizky Alika
9 Agustus 2021, 12:47
PPKM Level 4, covid-19, corona
ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/aww.
Kendaraan melintas di tempat penyekatan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Senin (19/7/2021). Pemerintah masih mempertimbangkan rencana perpanjangan masa PPKM darurat Jawa-Bali yang akan berakhir pada Selasa (20/7/2021). ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/aww.

Sementara, tren kasus konfirmasi di Bali, Yogyakarta, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Bangka Belitung dan Kalimantan Utara lebih dari 150 kasus per 100 ribu penduduk per minggu.

Kemudian, tren rawat inap rumah sakit di DKI Jakarta, Kepulauan Riau, Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Bangka Belitung, Bali, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Utara mencapai lebih dari 30 kasus per 100 ribu penduduk per minggu.

Sedangkan, tren rawat inap di Gorontalo, Sulawesi Tengah, Kalimantan Utara, Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, Sumatra Barat, Riau, Sumatera Selatan dan lainnya mencapai 10-30 kasus per 100 ribu penduduk per minggu.

Sementara, tren kasus meninggal yang masih tinggi berada di DKI Jakarta, Jawa Timur, Bali, Sulawesi Tengah, Yogyakarta, Jawa Tengah, Bangka Belitung, Kalimantan Timur, Lampung, dan Kalimantan Utara yaitu mencapai lebih dari 5 kasus per 100 ribu penduduk per minggu. Sedangkan, wilayah dengan kematian terendah ialah maluku, Nusa Tenggara Barat, Bengkulu, dan Papua dengan jumlah lebih rendah dari 1 kasus per 100 ribu penduduk per minggu.

Dengan indikator tersebut, Iwan memandang penerapan PPKM sudah lebih objektif dibandingkan dengan kebijakan sebelumnya. Selain itu, pemerintah juga memperhitungkan data positivity rate dalam indikator PPKM. "Oleh karena itu sebagian besar kabupaten/kota di Jawa-Bali masih di level 4 dan di luar Jawa Bali masih di level 3 dan 4," ujar dia.

Epidemiolog dari Griffith University Dicky Budiman mengatakan, lonjakan kasus Covid-19 masih terlihat di wilayah Jawa, Bali, hingga Madura. Untuk itu, ia memperkirakan krisis kemungkinan masih terjadi sampai akhir September.

"Itu masa krisis kita belum berakhir karena ini sedang gerak di pedesaan dan kampung-kampung, terlihat dari angka kematian yang banyak," ujar dia.

Selanjutnya, krisis virus corona diperkirakan bergeser ke luar Jawa dan Bali dan melonjak di Sumatera dalam waktu dekat. Untuk itu, pemerintah harus melakukan antisipasi terkait kemungkinan tersebut. "Mereka harus kuatkan tracing, testing, dan treatment serta 5M dan vaksinasi," katanya.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...