ICW Soroti Potensi Konflik Kepentingan Pada Penetapan Harga Tes PCR

Rizky Alika
20 Agustus 2021, 19:31
tes pcr, covid-19, icw
ANTARA FOTO/FB Anggoro/wsj.
Tenaga kesehatan berpakaian pelindung diri mengambil spesimen lendir warga yang membayar untuk tes Polymerase Chain Reaction (PCR) di Poli Pinere, RSUD Arifin Achmad, Kota Pekanbaru, Riau, Jumat (5/6/2020). RSUD Arifin Achmad sudah melayani 56 orang untuk tes PCR berbayar sejak layanan dibuka 21 Mei lalu, yang dikhususkan untuk orang yang punya keperluan mendesak untuk pergi keluar daerah, dengan tarif Rp1,7 juta.

Angka ini diperoleh dari selisih harga dikali tarif pemeriksaan PCR. "Ini angka sangat besar, apalagi konteks pandemi ketika sebagian orang sulit mendapatkan pekerjaan dan mereka terpapar Covid-19 dan harus tes PCR," ujar dia.

Relawan LaporCovid-19 Amanda Tan mengatakan, mahalnya harga tes PCR itu memberikan dampak pada warga yang enggan melakukan tes PCR mandiri. "Karena mahalnya biaya tes," ujar dia.

Sementara itu, pemeriksaan PCR melalui puskesmas mengharuskan masyarakat untuk menunggu dalam waktu yang lama. Tidak hanya itu, hasil tes PCR pun tidak segera dikeluarkan secara cepat. "Ini berpotensi menghambat pelayanan kesehatan selanjutnya," katanya.

Bantahan Abdul Kadir

Dikonfirmasi terpisah, Abdul Kadir mengatakan jabatan komisaris tersebut tidak ada kaitannya dengan penetapan harga PCR. Dia mengatakan harga tes  ditentukan lewat audit Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

"Tidak ada hubungannya karena saya komisaris utama baru tiga bulan. Padahal SE pertama tahun lalu. Sama sekali tidak ada hubungan," ujar dia saat dihubungi Katadata.co.id.

Ia juga menyampaikan bahwa Kimia Farma tidak memiliki laboratorium dalam jumlah besar. Untuk itu, tidak ada kepentingan untuk menguntungkan perusahaan pelat merah tersebut.

Kadir mengatakan, ia secara kebetulan bertugas sebagai Dirjen Yankes serta membuat SE. Sedangkan, rincian biaya dihitung oleh auditor negara dengan mengacu harga pasaran.

Kadir memastikan, masih ada potensi penurunan harga tes PCR. "Kami lagi usul ke pemerintah untuk pembebasan bea masuk reagen PCR, jadi kalau disetujui, harga lebih murah, pasti akan turun harganya," katanya.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...