Konsep Keanekaragaman Hayati yang Harus Dipahami
Manfaat Keanekaragaman Hayati
Keanekaragaman hayati yang ada di muka bumi tentu akan memberikan banyak manfaat. Mengutip dari buku “Biologi untuk SMA/MA Kelas X”, manfaat biodiversity antara lain:
1. Manfaat bidang ekonomi
Flora dan fauna bisa memiliki nilai ekonomi. Seperti yang kita ketahui, beberapa tumbuhan berkayu seperti jati biasanya digunakan untuk bahan bangunan dan furniture. Bahkan bisa menjadi komoditi ekspor yang akan menambah devisa negara.
Beberapa tumbuhan juga bisa dimanfaatkan sebagai sumber makanan dan bahan pembuatan obat. Hewan seperti ikan, unggas, dan rumensia (sapi, kambing, dan sejenisnya) bisa dimanfaatkan sebagai sumber makanan.
Beberapa industri makanan atau industri lain membutuhkan flora dan fauna sebagai bahan baku produksi. Dengan demikian, semakin beragaman flora dan fauna yang dimiliki, semakin tinggi pendapatan yang akan diperoleh.
2. Manfaat bidang ekologi
Hutan hujan tropis yang merupakan bagian dari biodiversity memiliki nilai ekologis yang beperan dalam kelestarian bumi. Hutan menghasilkan oksigen dan menyerap karbon dioksida sehingga udara menjadi lebih segar dan bersih.
Kemampuan tersebut jugalah yang bisa mencegah terjadinya efek rumah kaca. Sehingga kestabilan iklim global tetap terjaga.
3. Manfaat bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)
Keanekeragaman hayati dapat dimanfaatkan untuk pengembangan ilmu pengetahuan. Hingga saat ini masih banyak kajian ilmiah mengenai flora dan fauna yang ada di bumi. Semakin banyak jumlah flora dan fauna maka semakin berkembang juga ilmu pengetahuan.
Misalnya saja, saat ini masih banyak penelitian tentang potensi berbagai tumbuhan untuk obat herbal. Atau penelitian tentang persilangan tanaman untuk menghasilkan varietas baru yang lebih unggul.
4. Manfaat bidang sosial dan budaya
Ragam flora dan fauna yang ada di Indonesia juga berpengaruh terhadap sosial budaya masyarakat. Ada beberapa agama di Indonesia yang menggunakan hewan atau tumbuhan tertentu dalam upacara keagamaan atau adat.
Klasifikasi Kenakeragaman Hayati
Melihat banyaknya manfaat keanekaragaman hayati, maka mempelajari tentang hal tersebut menjadi sangat penting. Mengutip buku “Biologi untuk SMA/MA Kelas X”, pembagian biodiversity ini bisa berdasarkan persamaan dalam keanekaragaman tersebut.
Dalam buku tersebut juga dijelaskan mengenai sistem klasifikasi. Setidaknya ada tiga jenis sistem klasifikasi yaitu buatan, alami, dan filogenetik.
1. Klasifikasi sistem buatan
Klasifikasi keranekaragaman hayati ini yaitu sistem klasifikasi yang menggunakan satu atau dua ciri dari makhluk hidup tersebut. Sistem ini umumnya tersusun berdasarkan ciri atau sifat sesuai keinginan manusia atau sifat lain. Contohnya, Aristoteles yang membagi makhluk hidup dalam dua kelompok berdasarkan klorofil dan kemampuan berpindah.
2. Klasifikasi sistem alami
Sistem ini dibuat berdasarkan persamaan dan perbedaan morfologi. Contoh klasifikasi ini yaitu:
- Hewan berkaki, bersayap, dan bersirip, terbagi berdasarkan cara gerak.
- Hewan berbulu, berambut, dan bercangkang, terbagi berdasarkan penutup tubuhnya.
- Biji berkeping dua dan berkeping satu, terbagi berdasarkan tumbuhan yang memiliki biji.
3. Klasifikasi sistem filogenetik
Klasifikasi keanekaragaman hayati ini berdasarkan pada jauh dekatnya kekerabatan antara takson yang satu dengan lainnya. Dengan kata lain, sistem ini disusun berdasarkan pada persamaan fenotipe atau sifat yang bisa diamati.
Sistem filogenetik ini pernah dilakukan oleh ekolog bernama, R. H. Whittaker. Sistem klasifikasi ini membagi makhluk hidup dalam lima kingdom.
Kingdom monera
Kingdom ini memiliki anggota dari organisme prokariotik atau organisme yang tidak memiliki membran inti. Diantaranya bakteri dan Cyanophyta.
Kingdom protista
Protista terdiri dari organisme tingkat rendah bersel satu misalnya saja organisme eukariotik seperti jamur, protozoa, dan alga.
Kingdom fungi
Kingdom fungi merupakan kelompok makhluk hidup eukariotik yang mirip dengan tumbuhan. Beberapa anggota kingdom ini yaitu Zygomycotina, Ascomycotina, Basidiomycotina, dan Deuteromycotina. Pengelompokan tersebut berdasarkan pada struktur hifa dan spora yang dihasilkan.
Kingdom plantae
Kingdom ini beranggotakan tumbuhan multiseluler dan berklorofil. Kelompok plantae ini dikenal juga sebagai organisme autrotof atau yang bisa menghasilkan makanan sendiri.
Kingdom animalia
Kingdom ini dikenal juga dengan dunia hewan. Anggota kingdom ini yaitu makhluk eukariotik dan multiseluler. Animalia tidak memiliki klorofil sehingga disebut sebagai makhluk hidup heterotrof.