5 Rumah Adat Jawa Tengah, dari Joglo hingga Tajug

Image title
15 Oktober 2021, 14:14
Pekerja melakukan perawatan Rumah Adat Jawa Tengah di Desa Kauman, Kudus, Jawa Tengah, Selasa(27/10/2020). Perawatan rumah adat berbentuk joglo yang berarsitektur ukiran pengembangan dari rumah adat Jawa pesisir utara yang dipengaruhi budaya dari Cina, E
ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho/hp.
Pekerja melakukan perawatan Rumah Adat Jawa Tengah di Desa Kauman, Kudus, Jawa Tengah, Selasa(27/10/2020). Perawatan rumah adat berbentuk joglo yang berarsitektur ukiran pengembangan dari rumah adat Jawa pesisir utara yang dipengaruhi budaya dari Cina, Eropa dan Persia dan termasuk bangunan cagar budaya itu sebagai upaya menjaga kelestarian kawasan budaya.

Rumah adat ini biasanya terbuat dari material bata bata yang kokoh, dan uniknya rumah adat Limasan ini tidak dicat atau dibalut lapisan lainnya namun tetap terlihat indah walaupun sederhana.

3. Rumah Adat Tajug

Rumah adat ini memiliki konsep yang unik. Desain dan fungsi bangunan rumah adat Tajug digunakan sebagai tempat ibadah. Makanya, rumah adat ini tidak boleh dibangun sembarangan. Salah satu contoh rumah adat Tajug yang sangat populer di Indonesia ialah Masjid Agung Demak.

Rumah adat Tajug juga terdapat beberapa macam, yaitu Lambang Sari, Mangkurat, Semar Tinandhu, dan Semar Sinongsong. Atapnya memiliki bentuk yang hampir mirip dengan atap rumah adat Joglo. Ujung atap rumah adat ini berbentuk segitiga yang melambangkan keabadian dan keesaan Tuhan.

4. Rumah Adat Panggang Pe

Rumah Panggang Pe atau juga disebut sebagai Rumah Cakrik adalah salah satu rumah adat yang berasal dari budaya Etnis Jawa, khususnya yang berada di Jawa Tengah. Arti nama Panggang Pe sendiri terdiri dari dua kata, yakni panggang dan ape yang secara harfiah (dalam Bahasa Indonesia) berarti 'dijemur'. Asal nama ini dikarenakan pada zaman dahulu Rumah Panggang Pe berfungsi untuk menjemur barang-barang komoditas hasil pertanian, seperti daun teh, ketela dan sebagainya.

Rumah Panggang Pe juga dianggap sebagai salah satu rumah adat Jawa yang paling sederhana dari segi arsitektur, karena rumah ini lebih didominasi oleh tiang-tiang. Rumah Panggang Pe juga biasanya berbentuk bujur sangkar atau persegi dan memiliki empat hingga enam tiang penyangga tiang utama atau yang disebut sebagai saka, jumlah tiang-tiang itu dibagi antara sisi depan dan belakang rumah.

Tiang-tiang yang menyangga sisi belakang rumah biasanya dibuat lebih panjang karena sisi belakang rumah biasanya lebih tinggi dan sisi depan dibuat lebih miring.

5. Rumah Adat Kampung

Rumah model Kampung (Kamponghuis) adalah rumah tradisional masyarakat Jawa atau daerah lain di Indonesia yang terdiri atas 8 tiang utama. Secara fungsi digunakan sebagai tempat tinggal seperti rumah adat Joglo. Namun, rumah adat Kampung ini ditujukan sebagai tempat tinggal untuk rakyat biasa atau kalangan sosial menengah ke bawah seperti petani, pekerja pasar, dan peternak.

Demikianlah aneka rupa rumah adat Jawa Tengah yang penuh manfaat dan filosofi. Untuk membuat kembali rumah adat tentu tidak murah, namun akan sangat bermanfaat bagi sepanjang generasi, demi melestarikan tradisi dan budaya.

Halaman:
Editor: Safrezi
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...