Komodo Hewan Endemik yang Terancam Punah
Dari segi ketinggian, habitat komodo bisanya memiliki tinggi 0 sampai 600 mdpl dengan kemiringan 10 - 400. Tempat tinggal hewan ini juga umumnya didomintasi padang savana dengan pohon lontar sebagai ciri khasnya.
Fakta Tentang Komodo
Selain ciri-ciri yang sudah disebutkan sebelumnya, hewan besar ini juga memiliki fakta yang jarang diketahui banyak orang. Apa saja faktanya? Berikut penjelasannya.
1. Memiliki nama lokal “Ora”
Siapa sangka jika komodo ternyata memiliki nama lokal yang unik. Masyarakat sekitar menyebut hewan ini “Ora” yang berarti buaya darat. Hewan ini memang sudah sejak lama hidup berdampingan dengan manusia di habitat aslinya. Meskipun demikian hewan ini baru diketahui banyak orang tahun 1912 setelah tentara Belanda menembak hewan ini dan mengirimkan sampel kulitnya kepada peneliti bernama Peter Ouwens untuk diteliti.
2. Memiliki bisa mematikan
Bukan hanya ular, komodo juga memiliki bisa yang mematikan. Air liur komodo diketahui bisa membunuh hewan sebesar kerbau hanya dalam satu gigitan. Air liur tersebut mengandung bisa yang biasanya disimpan dalam kelenjar racun yang ada di rahang bawah.
Luka yang disebabkan oleh gigitan komodo mungkin tidak parah. Namun racun tersebut dapat menyebar melalui luka sehingga bisa membuat siapa saja yang tergigit komodo kehilangan banyak darah, lumpuh, kerusakan jaringan, hingga rasa sakit luar biasa yang membuat tak sadarkan diri.
3. Bisa menjadi kanibal
Komodo merupakan hewan karnivora alias pemakan daging. Komodo bukanlah hewan yang ramah sebab saat lapar, hewan ini dapat memakan sesamanya. Komodo dewasa bisa saja menyerang dan memakan komodo kecil bahkan anaknya sendiri. Maka tah heran jika banyak bayi komodo yang lari atau bersembunyi dari induknya agar tidak dimangsa.
Apakah Komodo Sudah Punah?
Komodo merupakan hewan purba. Namun tak seperti hewan purba lainnya, komodo masih bisa ditemui hingga saat ini. Meski demikian banyak orang yang mempertanyakan eksistensi hewan ini sehingga sering dikira sudah punah.
Populasi komodo dari waktu ke waktu memang mengalami penurunan. Populasi yang berkurang membuat hewan ini disebut sebagai satwa yang terancam punah.
Sementara itu dalam jurnal Ecology and Evolution disebutkan bahwa komodo bisa mengalami kepunahan pada tahun 2050. Hal tersebut berdasar pada penurunan populasi 27% pada sekenario terbaik dan 99% pada sekenario terburuk.
Risiko kepunahan semakin besar dengan adanya aktivitas manusia yang mengancam kelestarian habitat komodo. Proyek pariwisata premium dengan konsep geopark diketahui dapat mengancam kelestarian hewan endemik ini.
Komite Warisan Dunia (UNESCO) bahkan mendesak pemerintah Indonesia untuk menghentikan pembangunan tersebut karena dapat menyebabkan kerusakan habitat komodo yang berdampak langsung pada risiko kepunahan satwa tersebut.