Banderol Tes PCR di Atas Rp 275 Ribu - 300 Ribu, Izin Faskes Dicabut

Rizky Alika
27 Oktober 2021, 17:39
harga tes pcr, tes pcr
ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah/wsj.
Petugas kesehatan melakukan tes usap PCR COVID-19 kepada warga Perumahan Bumi Anggrek, Tambun, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Senin (7/6/2021).

"Sehingga tidak ada alasan rumah sakit dan fasilitas kesehatan tidak melakukan pemeriksaan PCR," ujar dia.

Sementara itu, tenaga medis mengkhawatirkan penurunan harga PCR akan menyebabkan kualitas ten menurun. "Karena biaya operasional akan mepet sekali," kata Ketua Persatuan Dokter Spesialis Patologi Klinik Aryati kepada Katadata.co.id, Rabu (27/10).

Reagen merupakan salah satu komponen terbesar dalam penentuan harga tes PCR. Aryati mengatakan, reagen dan alat yang digunakan oleh setiap lab berbeda jenis.

Ada dua sistem pengerjaan PCR, yaitu sistem terbuka dan sistem tertutup. Sistem terbuka dapat menggunakan reagen mana saja, tidak perlu berasal dari produk yang sama dengan alat ekstraksi maupun alat PCR.

Namun, sistem terbuka dikerjakan secara manual, membutuhkan waktu yang lama, serta perlu ketelitian yang tinggi. Adapun sistem tertutup harus menggunakan reagen dari produk yang sama dengan alat ekstraksi maupun alat PCR. Sistem ini bekerja secara otomatis serta waktu pengerjaannya lebih singkat.

Dengan demikian, sistem terbuka lebih murah dibandingkan dengan sistem tertutup. Namun, sistem terbuka tetap memerlukan biaya pemeriksaan yang tidak murah.

Aryati menyebut alat tes yang berkualitas baik, harganya lebih mahal. "Ada beberapa merk bagus berkualitas. Namun dengan harga tes PCR Rp 495.000 pun, belum bisa (mendapatkan merk berkualitas)," ujar dia.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...