Mengenal Hewan Avertebrata dari Berbagai Filum

Siti Nur Aeni
8 Desember 2021, 18:25
Cacing salah satu contoh hewan avertebrata yang sering kita jumpai.
ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/rwa.
Cacing salah satu contoh hewan avertebrata yang sering kita jumpai.

Jika dilihat dari keberadaan tulang belakang, maka kingdom animalia terbagi menjadi dua macam yaitu hewan vertebrata dan avertebrata. Kelompok hewan avertebrata atau invertebrata adalah kelompok hewan yang tidak memiliki tulang belakang. Sedangkan hewan vertebrata merupakan kelompok hewan yang mempunyai tulang belakang.

Pada kesempatan kali ini, kita akan mengulas tentang hewan invertebrata yang terbagi menjadi beberapa filum. Mengutip dari buku “Biologi untuk SMA/MA Kelas X”, berikut ini penjelasan lengkapnya.

Filum Porifera

Kelompok hewan avertebrata yang pertama yaitu porifera. Kelompok ini merupakan hewan yang tubuhnya berpori. Hewan ini juga sering disebut sebagai hewan spons. Adapun ciri-ciri filum ini sebagai berikut:

  1. Tubuh berpori yang dikenal dengan sebutan ostium. Bagian ini berfungsi sebagai mulut.
  2. Ostium tersusun dari saluran kecil yang bermuara di rongga tubuh. Saluran tersebut disebut juga sebagai spongosol.
  3. Mempunyai saluran pelepasan berupa oskulum.
  4. Lapisan luar terbuat dari sel epitel sederhana bernama pinakosit.
  5. Lapisan dalam terbuat dari sel berleher bernama koanosit.
  6. Koanosit terdiri dari flagela, vakuola, dan nukleus.
  7. Diantara pnakosit dan koanosi terdapat bagian bernama mesoglea.

Mekanisme Pencernaan Porifera

Sebagai makhluk hidup, hewan avertebrata ini juga butuh makanan. Adapun mekanisme pencernaan porifera sebagai berikut:

  1. Air masuk melalui dinding tubuh.
  2. Makanan masuk bersama air kemudian dicerna di koanosit.
  3. Setelah itu, zat makanan diedarkan oleh sel amoebosit dan menuju sel lain.
  4. Zat sisa kemudian dikeluarkan bersama sirkulasi air oleh spongosol melalui oskulum.

Klasifikasi Porifera

Jika dilihat dari sistem saluran air, filum porifera terbagi menjadi tiga jenis:

  1. Asconoid, yaitu porifera yang memiliki lubang ostium langsung dihubungkan dengan saluran lurus ke spongosol.
  2. Syconoid, yakni contoh avertebrata porifera yang ostium-nya dihubungkan dengan saluran bercabang menuju rongga yang berhubungan langsung dengan spongosol. Rongga tersebut dilapisi koanisit.
  3. Leuconoid atau rhagon, kelompok porifera dengan ostium dihubungkan dengan saluran bercabang-cabang menuju rongga yang sudah tidak berhubungan langsung dengan spongosol.

Sementara itu, berdasarkan bentuk dan kandungan spikula, porifera terbagi menjadi:

  1. Calcarea: rangka tubuh bersifat kalkareus karena spikulanya mengandungan kalsium karbonat. Spikulanya berbentuk monaxon dan triaxon sehingga mirip seperti duri.
  2. Hexactinellida: spikula jenis ini mengandung banyak benang silikat atau kersik. Spikula berbentuk triaxon dengan enam cabang.
  3. Demospongia: jenis ini mempunyai tulang lunak dan tak berangka. Apabila ada yang memiliki rangka, maka rangkanya hanya terususn atas serabut spongin dengan spikula yang berasal dari zat silikat.

Filum Colenterata atau Cnidaria

Contoh hewan avertebrata yang kedua yaitu colenterata. Hewan ini diketahui mempunyai rongga anus di lapisan gastoderma. Berikut ciri-ciri dari colenterata:  

  • Terdapat oskulum yang fungsinya sebagai mulut sekaligus anus.
  • Mempunyai saraf dan otot yang masih sederhana.
  • Mempunyai knidosit atau sel penyekat bertentakel untuk melawan mangsa.

Klasifikasi Colenterata

Sama seperti porifera, filum colenterata juga memiliki terbagi menjadi beberapa kelas. Berikut uraiannya:

  1. Kelas hydrozoa: kelas ini biasanya hidup di laut dan air tawar. Bentuknya polip dan medusa.
  2. Kelas scyphozoa: merupakan kelompok colenterata yang tubuhnya seperti mangkuk, transparan, dan melayang di laut.
  3. Kelas anthozoa: tubuh colenterata ini mempunyai bentuk seperti bunga dan umumnya hidup di laut sebagai polip soliter atau koloni.

Filum Platyhelminthes

Filum selanjutnya yang termasuk dalam kelompok invertebrata yaitu platyhelminthes. Kelompok ini sering disebut sebagai cacing pipih karena bentuknya simetri bilateral dan tidak berongga.

Adapun ciri-ciri hewan avertebrata dari kelompok platyhelminthes sebagai berikut:

  • Tubuh terdiri atas tiga lapisan yaitu ektoderma, mesoderma, dan endoderma.
  • Mempunyai saluran pencernaan namun tidak memiliki anus.
  • Biasanya hidup sebagai parasit, walaupun ada juga yang hidup bebas di daerah perairan.

Klasifikasi Platyhelminthes

Kelompok platyhelminthes terbagia menjadi tiga kelas yaitu turbellaria, trematoda, dan cestoda.

  1. Kelas turbellaria: mempunyai bentuk seperti tongkat, tubuh bersilia, memiliki dua mata, dan tidak memiliki alat isap.
  2. Kelas trematoda: pemukaan tubuh ditutupi kutikula, disekitar mulut terdapat alat isap satu atau lebih dengan gigi kitin. Biasanya hidup sebagai parasit di manusia atau hewan lain.
  3. Kelas cestoda (cacing pita): tubuhnya pipih panjang yang menyerupai pita.

Filum Nemathelminthes

Nemathelminthes atau sering disebut juga sebagai cacing gilig merupakan contoh hewan avertebrata berikutnya. Ciri-ciri yang dimiliki kelompok ini sebagai berikut:

  • Bentuk tubuh silindris dan simetris bilateral.
  • Permukaan tidak bersegmen, akan tetapi ditutupi kutikula.
  • Hidup parasit dan merugikan manusia.
  • Contoh filum ini yaitu cacing tambang, cacing kremi, dan cacing filaria.

Filum Annelida

Filum berikutnya yang annelida. Hewan tak bertulang belakang ini mempunyai ciri khas seperti:

  • Tubuhnya berongga atau selom.
  • Tubuhnya dilapisi oleh kutikula termasuk triploblastik.
  • Reproduksi aseksual dan seksual.

Klasifikasi Annelida

Berdasarkan jumlah parapodia, satae, dan rambut yang dimiliki, filum annelida terbagi menjadi tiga kelas. Berikut penjelasannya

  1. Kelas polychaeta: mempunyai parapodia atau alat gerak berupa tonjolan daging yang memiliki kapiler darah, kulit tipis, dan ditumbuhi rambut.
  2. Kelas oligochaeta: tidak mempunyai parapodia, akan tetapi terdapat beberapa satae disetiap ruas tubuhnya.
  3. Kelas hirudinea: tidak memiliki parapodia, rambut, dan satae.

Filum Mollusca

Hewan avertebrata berikutnya yaitu dari filum mollusca. Kelompok ini merupakan animalia bertubuh dengan bentuk simetris bilateral. Tubuhnya terdapat tiga bagian utama yaitu kaki, massa viseral, dan mantel.

Filum mollusca terbagi menjadi beberapa bagian. Berikut penjelasannya

  1. Kelas amphineura: bentuk tubuh bulat telur, pipih, dan simetri bilateral.
  2. Kelas gastropoda: kelompok mollusca yang bergerak menggunakan perut.
  3. Kelas scaphopoda: mempunyai cangkang berbentuk kerucut atau tanduk yang terbuka di kedua ujungnya.
  4. Kelas cephalopoda: mollusca dengan kaki di kepala dan tubunya simetri bilateral.
  5. Kelas pelecypoda: mempunyai tubuh simetri bilateral dengan sepasang cangkang, kaki pipih, dan insang berlapis.

Filum Echinodermata

Filum echinodermata juga termasuk dalam kelompok hewan tak bertulang belakang. Ciri-ciri hewan avertebrata ini sebagai berikut:  

  • Kulit tersusun dari duri.
  • Bentuknya simetri bilateral saat masih larva dan saat dewasa berubah menjadi simetri radial.
  • Rangka tubuh terdiri dari lempeng kapur.
  • Epidermis dilengkapi dengan tonjolan duri halus.
  • Bergrak dengan kaki pembuluh.
  • Sistem pembuluh air yang dimiliki berguna sebagai alat gerak, bernapas, dan membuka cangkang mangsanya.

Klasifikasi Echinodermata

Berdasarkan bentuk tubuhnya, filum ini terbagi menjadi lima kelas sebagai berikut:

  1. Kelas asteroidea: mempunyai tubuh dengan bentuk bulat dan simetri bilateral.
  2. Kelas ophiuroidea: mempunyai bentuk seperti bintang dengan lima lengan yang panjang dan beruas.
  3. Kelas crinoidea: tubuhnya simetri bilateral dan bentuk mirip seperti bunga lili.
  4. Kelas holothuroidea: tubuhnya simetri bilateral, biasa disebut sebagai timun laut atau tripang.

Filum Arthopoda

Arthopoda merupakan hewan dengan kaki dan tubuh beruas-ruas. Tubuhnya simetri bilateral dan  terbagi menjadi tiga yaitu kepala atau caput, dada atau toraks, dan abdomen atau perut.

Adapun klasifikasi dari kelompok vertebrata ini sebagai berikut:

  1. Kelas crustacea: memiliki kepada dan dada menyatu (sefalotoraks), terdapat lima pasang kaki jalan dan lima pasang kaki renang. Biasanya hidup di perairan.
  2. Kelas arachnida: mempunyai tubuh yang dari sefalotoraks dan abdomen tak beruas.
  3. Kelas myriapoda: tubuh hanya mempunyai caput dan abdomen saja. Di setiap ruas abdomen ada sepasang atau dua pasang kaki.
  4. Kelas insecta: mempunyai kepala, perut, dan dada serta terdapat enam buah kaki. Rangka luar insecta tersusun dari zat kitin dan dilengkapi satu atau dua pasang sayap.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...