Pengertian Filsafat Menurut Para Ahli dan Penjelasan Metodenya

Image title
27 Januari 2022, 09:10
Ilustrasi. Socrates menyebutkan bahwa filsafat adalah ilmu yang berupaya untuk memahami hakikat alam dan realitas ada dengan mengandalkan akal budi.
Unsplash/Giammarco

Ada beberapa definisi filsafat yang dikemukakan Harold Titus, yaitu:

  • Filsafat adalah suatu sikap tentang hidup dan alam semesta.
  • Filsafat adalah suatu metode berpikir reflektif dan penelitian penalaran.
  • Filsafat adalah suatu perangkat masalah-masalah.
  • Filsafat adalah seperangkat teori dan sistem berpikir.

Pertanyaan filsafat ilmu dari Harold Titus meliputi:

  • Apakah akal manusia? Dapatkan akal manusia mengetahui apa yang ingin diketahuinya?
  • Dari apa sumber pengetahuan itu?
  • Dari manakah pengetahuan yang benar itu datang?

Definisi filsafat berbeda bagi setiap orang, tergantung pandangan, analisis, dan keyakinan. Berdasarkan definisi-definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa filsafat adalah ilmu pengetahuan yang bertujuan mencari kebenaran yang sedalam-dalamnya sesuai kemampuan akal budi manusia.

Metode Filsafat

Bersumber dari buku Pengantar Filsafat Ilmu, metode digunakan sebagai alat pendekatan untuk mencapai hakikat sesuai dengan corak pandangan filsuf masing-masing. Adapun metode filsafat dijelaskan sebagai berikut.

1. Metode Kritis (Socrates dan Plato)

Metode kritis bersifat analisis istilah dan pendapat. Metode ini menjelaskan keyakinan dan memperlihatkan pertentangan dengan cara bertanya, berdialog, membedakan, membersihkan, menyisihkan, dan menolak sehingga pada akhirnya dapat ditemukan hakikat.

2. Metode Intuitif (Plotinus dan Bergson)

Metode intuitif menggunakan cara intuitif dan pemakaian simbol-simbol untuk berusaha melaksanakan pembersihan intelektual bersama dengan penyucian moral, sehingga tercapai suatu pemikiran yang jernih.

3. Metode Skolastik (Aristoteles dan Thomas Aquinas)

Metode skolastik bersifat sintetis deduktif. Artinya, metode ini memecahkan suatu persoalan dengan analisis dan pengambilan kesimpulan yang dimulai dari prinsip-prinsip umum, kemudian diimplementasikan ke hal-hal atau prinsip-prinsip khusus.

Metode ini bertitik tolak dari definisi dan prinsip yang jelas lalu dilakukan penarikan kesimpulan.

4. Metode Geometris (Rene Descartes)

Metode geometris dilakukan dengan analisis mengenai hal-hal yang kompleks untuk dicapai intuisi terhadap hakikat-hakikat sederhana, kemudian dideduksi secara matematis segala pengertian lainnya.

5. Metode Empiris (Hobbes, Locke, Berkeley, dan David Hume)

Hanya pengalaman yang menyajikan pengertian benar, maka sebua pengertian atau ide akan menghasilkan pengetahuan jika itu bersumber dari pengalaman.

6. Metode Transendental (Immanuel Kant)

Bertitik tolak dari tepatnya pengertian tertentu berlandaskan dinamika kesadaran diri. Metode ini merupakan salah satu pendekatan teologi kontekstual yang menyatakan bahwa realitas bukan sesuatu yang “ada di luar”, melainkan hakikat sejatinya yang tidak tampak secara imanen.

7. Metode Fenomenologi (Husserl)

Metode ini dilaksanakan dengan penyederhanaan secara sistematis (reduction) dan melakukan refleksi secara mendalam dalam setiap fenomena agar tercapai hakikat sesuatu yang ada di balik fenomena.

8. Metode Dialektis (Hegel dan Mark)

Metode ini dilakukan dengan mengikuti dinamika pikiran berbasis peristiwa di alam semesta dan bersandarkan pada dialektika, tesis, antitesis, dan sintesis untuk mencapai hakikat kenyataan.

9. Metode Neo Positivis

Kenyataan dipahami menurut hakikatnya dengan menggunakan aturan-aturan seperti berlaku pada ilmu pengetahuan positif (eksakta).

10. Metode Analitika Bahasa (Wittgenstein)

Merupakan metode yang khusus dalam filsafat dengan cara menguji ungkapan-ungkapan yang digunakan berdasarkan analisis bahasa dengan tujuan untuk mencapai kebenaran yang hakiki.

Halaman:
Editor: Safrezi
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...