Parafrase Adalah Susunan Ulang Tatanan Bahasa, Ini Penjelasannya

Image title
31 Januari 2022, 13:54
Parafrase Adalah Susunan Ulang Tatanan Bahasa, Ini Penjelasannya
ANTARA FOTO/Dodo Karundeng
Pematung Dolorosa Sinaga memegang dua bukunya dalam bahasa Indonesia dan Inggris, pada acara peluncuran buku dan pamerannya yang berjudul "Dolorosa Sinaga; Tubuh, bentuk, Subtansi" Galeri Nasional, Jakarta, Jumat (31/1/2020). Pameran pematung lulusan Institut Kesenian Jakarta dan juga pengajar seni rupa IKJ ini, yang telah berkarya selama 40 tahun ini, akan berlangsung hingga 11 Februari 2020 ini.

1. Memulai Kalimat Pertama Berbeda dari Kalimat Aslinya

Dalam contoh, Anda dapat melihat bahwa kami memulai dengan memperkenalkan konteks (dengar pendapat) diikuti dengan bagian terakhir dari kalimat asli: harapan pencipta, pembuat peraturan, dan pengguna. Faktanya, informasi penting disebutkan dalam urutan yang sangat berbeda.

2. Melakukan Pemilihan Kata Sinonim

Sinonim adalah kata atau frasa yang memiliki arti yang sama. Contoh kami menggunakan beberapa sinonim:

“Mengungkap titik balik kritis” → “membuatnya terlihat”
“Melampaui” → “hilang dengan cepat”
“Kekuatan” → “pengaruh besar”

3. Mengubah Struktur Kalimat

Dalam praktinya Anda dapat melakukan apabila kalimat aslinya menggunakan kalimat aktif, ubah menjadi pasif. Kalimat aktif adalah ketika kalimat didahului oleh subjek (hal yang melakukan tindakan). Ketika objek (hal yang menerima tindakan) berada di awal kalimat, kalimat itu ditulis dinamakan kalimat pasif.

4. Memisahkan Informasi Menjadi Kalimat Terpisah

Walaupun dalam penulisan prafrase adalah upaya menghasilkan jumlah kata yang kira-kira sama dengan kutipan asli, Anda mungkin bisa bermain-main dengan jumlah kalimat untuk membuat teksnya berbeda. Dalam hal ini, satu kalimat panjang dipecah menjadi dua. Bisa juga sebaliknya, yaitu jika kutipan asli terdiri dari dua kalimat, Anda mungkin dapat menggabungkan informasi menjadi satu.

Perbedaan Parafrase dan Kutipan Langsung

Jika Anda melakukan penelitian yang cermat dan membuat catatan dari sumber yang Anda baca, Anda tentu saja akan memparafrasekan sebagian besar informasi penting yang Anda temukan daripada menggunakan kutipan langsung. Jumlah kutipan langsung di makalah Anda sebaiknya dibatasi karena:

  • Parafrase menunjukkan bahwa Anda memahami dengan jelas teks sumber. 
  • Kalimat Anda akan mendominasi isi dokumen. 
  • Kutipan seringkali membuat tulisan sulit dibaca. 

Kutipan langsung cocok digunakan ketika:

  • Memberikan definisi yang tepat. 
  • Mengatakan sesuatu tentang bahasa atau gaya pengarang. 
  • Memberikan bukti untuk mendukung argumen. 
  • Mengkritik atau menganalisis klaim tertentu. 

Demikianlah penjelasan mengenai parafrase agar terhindar dari plagiarisme. Meski secara struktur kalimat dan kosakata telah berbeda, namun tetap harus mengutip dan mencatumkan sumber sah bila melakukan penulisan.

Halaman:
Editor: Safrezi
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...