Kinerja Logistik Kapal Laut dan Kereta Api Lampaui Capaian Pra-Pandemi
Kegiatan logistik melalui moda kapal laut dan kereta api pada 2021 meningkat dibandingkan tahun 2020. Selain itu, capaian angkutan barang melalui laut dan kereta api pada tahun lalu juga melampaui realisasi pra-pandemi atau pada 2019.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angkutan barang dengan menggunakan kereta api sepanjang 2021 naik 10,29% menjadi 53,44 juta ton dari capaian 2020 sejumlah 48,45 juta ton. Sementara itu, angkutan dengan kapal laut tumbuh 3,45% menjadi 313,02 juta ton.
"Secara umum, komoditas yang diangkut kereta api itu batu bara, BBM (Bahan Bakar Minyak), dan semen. Sementara itu, untuk angkutan laut yang diangkut bahan makanan, semen, dan CPO," kata Kepala BPS Mato Yuwono dalam konferensi pers virtual, Rabu (2/2).
Pada 2019, kinerja logistik kapal laut mencapai 297,77 juta ton dan kereta api sebanyak 51,11 juta ton.
Dengan kata lain, kinerja logistik kapal laut pada 2021 tumbuh 5,12% dari masa pra-pandemi, sedangkan kinerja kereta api naik 4,55%.
Secara rinci, pelabuhan dengan pertumbuhan pengangkutan barang terbesar adalah Pelabuhan Tanjung Perak atau tumbuh 18,66% pada 2021 menjadi 4,95 juta ton dari 4,17 juta ton pada 2020.
Namun demikian, pelabuhan dengan tonase barang terbesar adalah Pelabuhan Tanjung Priok yang mencapai 12,83 juta ton.
Capaian itu diikuti Pelabuhan Panjang yang mencapai 12,53 juta ton pada tahun lalu atau tumbuh 5,02% dari realisasi 2020 sebanyak 11,93 juta ton.
Pelabuhan dengan penurunan jumlah tonase barang adalah Pelabuhan Makassar yang susut 2,9% menjadi 3,47 juta ton.
Sepanjang 2021, kinerja pengangkutan terbaik ada pada Januari 2021 yang mencapai 27,12 juta ton. Adapun, kinerja logistik terendah ada pada Mei 2021 sebanyak 24,8 juta ton.
Di sisi lain, pertumbuhan angkutan barang dengan kereta api pada 2021 didorong oleh kinerja di Pulau Sumatera yang tumbuh 13,56% menjadi 42,27 juta ton dari 48,45 juta ton.
Adapun, kinerja di Pulau Jawa susut tipis 0,56% menjadi 11,16 juta ton
Secara detail, komoditas yang diangkut di Pulau Sumatra adalah batu bara dan BBM. Sementara itu, komoditas yang bergerak di Pulau Jawa adalah semen dan batu bara.
Kinerja logistik kereta api terbaik ada pada Oktober 2021 yang menembus level 5 juta ton atau menjadi 5,16 juta ton. Sementara itu, kinerja terendah terjadi pada Februari 2021 sebanyak 3,58 juta ton.