Contoh Puisi Bebas dan Cara Membacanya

Image title
16 Maret 2022, 13:50
Ilustrasi, seorang siswa sedang membawakan sebuah puisi. Contoh puisi bebas banyak dijumpai, karena jenis puisi ini tidak terikat pada aturan yang berlaku pada penulisan puisi.
ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah/wsj.
Ilustrasi, seorang siswa sedang membawakan sebuah puisi. Contoh puisi bebas banyak dijumpai, karena jenis puisi ini tidak terikat pada aturan yang berlaku pada penulisan puisi.

untuk selalu kita jaga

***

Contoh Puisi Bebas (2)

“Andaikan Aku”

Karya: Pelangi Senja

 

Andaikan aku sang camar

Hinggap tak kenal dahan

Andaikan aku sang bunga

Tersenyum indah saat mentari dan hujan tiba

Andai aku sang apus

Mengepakan sirip, tangguh dan disegani

 

Andaikan aku sang kupu-kupu

Sayap melentik indah

Menebar senyum saat semi tiba

Dipuja keelokannya, meliuk indah

Disambut ramah oleh bunga

Andai akulah semut

Walau terinjak banyaklah kawan yang sudi mengangkat

Tapi, aku hanyalah binatang

Termaram tanpa sinar karena mendung hitam

Aku hanyalah sebatang pohon mangga

Terpaksa bertahan tegap

Meski benalu kian merajam

Dan akulah sang merpati

Namun dalam bui, tak kenal negeri

Akulah kursi kayu tua

Keropos dan akan menjadi bara

Dalam tungku-tungku mereka

***

Pembacaan Puisi

Penguasaan faktor kebahasaan dan nonkebahasaan dengan baik akan memudahkan kegiatan pembacaan puisi. Faktor tersebut adalah sebagai berikut:

Lafal atau pelafalan

Merujuk pada usaha atau cara pengucapaan bunyi bahasa, baik suku kata, kata, frasa, maupun kalimat sesuai dengan jiwa dan tema puisi. Nilai keindahan suatu kata terlihat dari dua hal, yaitu keindahan bunyinya dan keindahan maknanya.

Kata yang memiliki sifat keindahan disebut efoni. Kata yang berbunyi indah sebetulnya ditentukan oleh bentuk bunyi vokal dan konsonannya serta susunan bunyi vokal dan konsonannya. Bunyi vokal ialah bunyi bahasa yang dihasilkan oleh getaran pita suara tanpa penyempitan dalam saluran suara pada bagian tenggorokan yang berisi pita suara. Sedangkan, bunyi konsonan adalah bunyi bahasa yang dihasilkan dengan menghambat aliran udara pada saluran suara di atas celah di antara kedua selaput suara.

Intonasi

Intonasi dalam pembacaan puisi menyangkut ketepatan penyajian tinggi rendah irama puisi. Irama dapat diperoleh dengan memerhatikan jenis-jenis tekanan, yaitu tekanan dinamik, tekanan nada, dan tekanan tempo.

Tekanan dinamik ialah tekanan pada kata yang terpenting menjadi sari kalimat atau bait puisi. Tekanan nada ialah tekanan tinggi rendah, perasaan girang, gembira, marah, keheranan sering menaikan suara sedang perasaan sedih dengan merendahkan suara.

Sementara itu, tekanan tempo ialah cepat lambatnya pengucapan suku kata atau kalimat. Baik lafal atau pelafalan maupun intonasi dengan bermacam-macam tekananya, termasuk faktor kebahasaan yang harus dikuasai dalam pembuatan puisi.

Ekspresi

Ekspresi juga merupakan faktor nonkebahasaan yang harus dikuasai atau dimiliki oleh pembaca puisi. Faktor ini meliputi sikap, gerak-gerik dan mimik, volume suara, kelancaran, serta kecepatan.

Halaman:
Editor: Agung
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...