Mengetahui Gejala Virus Hendra, Cara Mencegah dan Mengobatinya
Wabah penyakit yang menyerang makhluk hidup nampaknya belum berakhir. Belum selesai dengan Covid-19 dan hepatitis akut, kini muncul ancaman virus Hendra.
Melansir dari laman CNN Indonesia, disebutkan bahwa, peneliti dari Griffith University, Australia menemukan varian virus Hendra (HeV) baru yang dapat menular ke hewan dan manusia. Sebenarnya apa itu virus Hendra? Dan bagaimana cara mencegahnya? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.
Apa Itu Virus Hendra?
WHO dalam situs resminya menerangkan bahwa infeksi virus Hendra merupakan penyakit yang ditularkan ke manusia melalui hewan. Maka dari itu, penyakit ini dikenal dengan istilah zoonosis.
Sementara itu dalam Jurnal Biologi Indonesia 9(1), disebutkan bahwa Hendra adalah penyakit zoonosis dan emerging berbahaya yang disebabkan oleh virus dari genus morbilivirus, famili Paramyxoviridae.
Virus ini mempunyai kemiripan dengan virus Nipas. Umumnya, virus Hendra menginfeksi kuda dan manusia. Penyakit Hendra pertama kali ditemukan di Australia pada manusia dan kuda Thoroughbred di Brisbane, Australia pada tahun 1994.
Kasus tersebut awalnya diidentifikasi sebagai equine morbilivirus, namun saat ini dinakaman sebagai virus Hendra. Penamaan ini diambil dari daerah tempat terjadinya wabah tersebut untuk pertama kali.
Di Indonesia, virus ini pertama kali ditemukan pada kelelawar pemakan buah di Sumatra Utara. Namun, pada serumnya juga terdeteksi antibodi terhadap Nipah, sehingga keberananya masih sulit dibuktikan.
Gejala Virus Hendra
Berdasarkan penjelasan di Jurnal Biologi Indonesia 9(1), infeksi Hendra pada kuda menimbulkan gejala klinis seperti demam, pembengkakan di bagian wajah, bibir dan leher, depresi, ataxia, muka paralisis, disorientasi, hypersensitive saat didekati, infeksi pada saluran pernapasan, ingusan yang disertai darah, encephalitis akut, dan menimbulkan kematian.
Sedangkan, gejala virus Hendra pada manusia yaitu infeksi saluran penapasan bagian atas (ASPA) dan gangguan neurologis. Sementara itu, pada laman sehatnegeriku.kemkes.go.id, disebutkan bahwa kasus infeksi virus Hendra pada manusia sebenarnya jarang ditemukna. Akan tetapi, pernah ditemukan gejala infeksi virus ini pada manusia yang menyerupai gejala penyakit pernapasan berat.
Cara Mencegah Virus Hendra
Dalam situs sehatnegeriku.kemkes.go.id, juga diterangkan bahwa reservoar alami virus ini yaitu kelelawar dari genus Pteropus yang ditemukan di Australia. Virus ini bisa menyebabkan penyakit pada kuda di Australia dan penularan pada manusia terjadi lewat paparan sekresi dari kuda yang terinfeksi virus Hendra.
Maka dari itu, upaya pencegahan yang bisa dilakukan yaitu menghindari hewan yang terinfeksi virus Hendra. Selain itu, cara pencegahan lainnya yaitu dengan menggunakan alat pelindung diri yang aman jika akan kontak langsung dengan hewan yang dicurigai berpotensi terinfeksi.
Sementara itu, menurut keterangan di NSW Health cara mencegahan virus Hendra, sebagai berikut:
- Menerapkan kebersihan yang baik di sekitar kuda.
- Jangan mencium kuda di bagian moncongnya terutama jika kuda tersebut sakit.
- Tutup luka atau lecet di kulit yang terbuka sebelum memegang kuda dan cuci tangan setelah memegang mulut atau hidung kuda.
- Apabila cairan tubuh atau kotoran kuda mengenai kulit yang tidak terlindungi, segeralah membersihkannya dengan sabun dan air mengalir.
- Jika kuda sakit mendadak dan kemungkinan terinfeksi virus Hendra, maka pastikan jangan terlalu banyak orang yang merawat kuda tersebut.
- Kenakan alat perlindungan diri yang tepat untuk mencegah kontaminasi kulit, mata, hidung, dan mulut, dari cairan tubuh kuda.
- Pakai alat perlindungan diri saat merawat pasien yang dicurigai terinfeksi virus Hendra.
- Seseorang yang terinfeksi virus ini, dilarang melakukan donor darah atau jaringan lain sampai terbebas dari infeksi virus Hendra.
- Hingga saat ini diketahui belum ada vaksin manusia untuk mencegah penularan virus Hendra.
Cara Mengobati Infeksi Virus Hendra
Infeksi virus Hendra bisa diketahui lewat tes laboratorium menggunakan tes antibodi dengan ELISA (IgG dan IgM), RT-PCR, dan isolasi virus. Sementara itu, dalam sehatnegeriku.kemkes.go.id diterangkan bahwa pengobatan menggunakan Ribavirin terbukti efektif untuk mengatasi virus in vitro.
Kasus Infeksi Virus Hendra
Di Australia, kasus kuda secara sporadik terus terjadi. Akan tetapi, jumlah kasusnya tidak banyak. Infeksi pada manusia juga jarang terjadi. Dalam sehatnegeriku.kemkes.go.id, disebutkan setidaknya ada tujuh kasus infeksi virus Hendra. Berikut daftranya:
- Januari 1999 di Trinity Beach, Queensland
- Oktober 2004 di Gordonvale, Queensland
- Desember 2004 di Townsville, Queensland
- Juni 2006 di Peachester, Queensland
- Oktober 2006 di Murwillumbah, New South Wales
- Juni 2006 di Peachester, Queensland
- Juli 2007 di Clifton Beach, Queensland.
Dalam situs tersebut disebutkan bahwa Kementerian Kesehatan telah melakukan komunikasi dengan WHO untuk mengamati penyakit ini. Hingga kini diketahui bahwa kasus infeksi virus Hendra hanya ditemukan berdasarkan laporan dari Australia.