Menunggu Terbitnya Regulasi tentang NFT

Image title
Oleh Shabrina Paramacitra - Tim Riset dan Publikasi
29 Juni 2022, 17:18
Berkembangnya NFT dan metaverse menuntut keamanan dalam mengakses dunia digital. Selain regulasi, dibutuhkan literasi digital yang mumpuni agar masyarakat tidak menyalahgunakan NFT.
123RF

Senada dengan Dedy, Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Pasar Bappebti Tirta Karma Sanjaya mengatakan, NFT bukan hanya terkait komoditi. Ini artinya, regulasi NFT tak hanya diatur oleh Bappebti. 

Ia mengatakan, saat ini pemerintah masih membutuhkan waktu untuk berkoordinasi dalam menyusun aturan mengenai NFT. 

"Perlu diputuskan di rapat koordinasi dengan kementerian atau lembaga terkait dan membuat peta jalan pembagian tugas kewenangan terkait," ujar Tirta.  Dalam laporan sejumlah media, Bappebti berencana membuat aturan ini setelah bursa kripto dibentuk.

Pentingnya Literasi Digital dalam Perkembangan Metaverse yang Pesat

Perusahaan data NFT Nonfungible.com mencatat, penjualan aset digital NFT mencapai US$17,6 miliar atau sekitar Rp251,6 triliun tahun lalu. Nilainya melonjak 21.000 persen dibandingkan dengan 2020 sebesar US$82 juta atau Rp1,2 triliun.

Metaverse memang telah menarik minat banyak orang. Dalam interaksi dalam dunia yang multi semesta itu, seseorang tak hanya dapat mengoleksi NFT. Penjualan properti, mengerjakan pekerjaan kantor dan lain-lain, sudah bisa dilakukan via metaverse

Masyarakat global bahkan mempunyai keinginan untuk lebih banyak berinteraksi dan beraktivitas dalam metaverse.

Ketua Umum Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia (Aspakrindo) Teguh Kurniawan Harmanda memprediksi NFT semakin menjadi tren tahun ini. 

"Ini juga seiring dengan pengetahuan mereka (masyarakat) soal manfaat dan peluang pertumbuhan ekonomi kreatif dan digital," katanya dalam siaran pers.

Menurut dia, sektor perusahaan maupun tokoh yang menjual aset kripto NFT semakin beragam. "Pasar akan semakin dewasa, dengan banyaknya marketplace (lokapasar) NFT yang bermunculan," imbuh Manda.

Terpisah, dalam konferensi pers pada Rabu (26/1/2022), Juru Bicara Kementerian Kominfo Dedy Permadi mengungkapkan gelaran Presidensi G20 Indonesia akan membentuk kelompok kerja ekonomi digital atau Digital Economy Working Group. Forum ini akan membahas teknologi metaverse hingga NFT. "Ini termasuk kecakapan digital," katanya.

Menurut Dedy, hal-hal terkait kecakapan digital akan mendorong tumbuhnya ekosistem dalam dunia NFT dan metaverse yang sehat. 

Dengan kebiasaan digital yang dilengkapi dengan literasi yang cukup, masyarakat akan dapat mengakses metaverse tanpa potensi kerugian bagi dirinya maupun orang lain. Informasi mengenai literasi dan kecakapan digital dapat diakses via info.literasidigital.id.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...