Jokowi Bangga RI Jadi Produsen Utama Baterai Mobil Listrik Dunia

Muhamad Fajar Riyandanu
16 Agustus 2022, 11:52
Jokowi, baterai listrik
ANTARA FOTO/REUTERS/Patrick Pleul/Pool /rwa/cf
Elon Musk menghadiri upacara pembukaan pabrik giga Tesla yang baru untuk mobil listrik di Gruenheide, Jerman, Selasa (22/3/2022).

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan Indonesia menjadi produsen kunci dalam rantai pasok baterai litium global. Buktinya, sejumlah produsen mobil listrik dari Asia, Eropa, dan Amerika resmi berinvestasi di Indonesia.

Jokowi memaparkan dengan modal sumber daya alam yang melimpah berupa nikel, bauksit, tembaga, dan timah, Indonesia bisa menjadi kekuatan global dengan menggenjot proyek hilirisasi di dalam negeri.

Proyek hilirisasi dinilai bakal mampu meningkatkan nilai tambah yang berdampak pada membuka lapangan kerja, meningkatkan ekspor, menghasilkan devisa, meningkatkan pendapatan negara, serta mendongkrak pertumbuhan ekonomi. "Hilirisasi dan industrialisasi sumber daya alam harus terus dilakukan," kata Jokowi dalam Sidang Bersama DPR-DPRD 2022, Selasa (16/8).

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu memaparkan, dari proyek hilirisasi nikel, Indonesia mampu meningkatkan ekspor besi baja 18 kali lipat dari hanya sekitar Rp 16 triliun pada 2014 menjadi Rp 306 triliun pada 2021. Adapun pada akhir 2022, proyek hilirisasi nikel diharapkan bisa mendongkrak pencapaian ekspor besi baja hingga Rp 440 triliun.

Pemerintah juga berharap kenaikan penerimaan pajak, devisa negara hingga kurs rupiah yang lebih stabil. "Itu hanya dari nikel. Sekali lagi, itu hanya dari nikel," kata Jokowi.

Setelah nikel, pemerintah juga akan mendorong hilirisasi bauksit, hilirisasi tembaga, dan timah. Pada kesempatan tersebut, Jokowi menegaskan jajarannya untuk terus membangun ekosistem industri di dalam negeri yang terintegrasi sebagai modal untuk mendukung pengembangan ekosistem ekonomi hijau dunia. "Optimalisasi sumber energi bersih dan ekonomi hijau harus terus kita tingkatkan," ujar Jokowi.

Sebelumnya, perusahaan otomotif asal Amerika Serikat, Tesla, telah meneken kesepakatan pembelian nikel dari dua perusahaan di Indonesia dengan nilai kontrak US$ 5 miliar atau setara Rp 74,5 triliun (kurs Rp 14.900).

Dengan kesepakatan tersebut, Tesla bakal memperoleh suplai nikel dari wilayah industri Morowali, Sulawesi Tengah. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan nilai kontrak bisa bertambah karena kesepakatan tersebut baru fase investasi tahap pertama dengan durasi kontak lima tahun.

Kawasan industri Morowali merupakan wilayah industri berbasis nikel yang memiliki produk utama berupa nikel, besi tahan karat dan baja karbon. "Mereka sudah tandatangan kontrak untuk lima tahun. Jadi dia tahap pertama sudah masuk," kata Luhut dalam Economic Update CNBC pada Senin (8/8).

Nikel yang berasal dari Morowali akan digunakan oleh Tesla untuk peroduksi lithium baterai. "Tesla sudah membeli dua produk dari indonesia, satu dari Huayo dan satu lagi dari mana. " kata Luhut.

Sementara untuk pembangunan pabrik kendaraan listrik di Indonesia, Luhut mengatakan pemerintah masih dalam tahap negosiasi dengan Tesla. "Kami masih negosiasi terus karena mereka masih sibuk di urusan dalam negeri seperti masalah Twitter dan sebagainya," katanya.

Luhut juga mengatakan produsen mobil asal Amerika Serikat Ford sudah meneken kerja sama dengan pemerintah sejak tiga minggu lalu. Selain itu, pabrikan otomotif asal Jerman Volkswagen (VW) juga tertarik memanamkan modalnya ke wilayah industri Mowowali. "VW ini join dengan perusahaan Tiongkok yang ada di sini, yaitu Huayou. Kemudian ada BASF dari Jerman," kata Luhut.

Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Editor: Yuliawati

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...