Tiga Menteri Tidak Kompak Soal Harga Keekonomian BBM, Mana yang Tepat?

Adi Ahdiat
28 Agustus 2022, 13:15
BBM jenis Pertalite dan Pertamax kosong di SPBU 34-16117, Kelurahan Pasir Mulya, Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (8/8/2022).
ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/aww.
BBM jenis Pertalite dan Pertamax kosong di SPBU 34-16117, Kelurahan Pasir Mulya, Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (8/8/2022).

Pemerintah terus melemparkan sinyal untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) dalam beberapa hari terakhir. Selain karena biaya subsidi yang kian membengkak, harga keekonomian BBM saat ini juga dinilai sudah jauh dari harga keekonomian. 

Sayangnya, pemerintah belum satu suara soal berapa harga ideal BBM jenis Pertalite dan Pertamax. Sejumlah pejabat setingkat menteri bahkan merilis angka yang berbeda-beda soal harga keekonomian BBM. 

Siapa saja pejabat yang pernah menyebut harga keekonomian BBM? Berikut ini daftarnya:

1. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif (26/8/2022):

  • Pertalite: Rp17.200/liter
  • Pertamax: Rp19.900 per liter

Menteri ESDM Arifin Tasrif membeberkan hitung-hitungan harga keekonomian BBM pada Jumat (26/8) di Kantor Kementerian ESDM. Menurutnya, pemerintah harus menanggung beban pengeluaran impor BBM sekitar US$ 65 juta per hari akibat angka impor yang mencapai 600.000-700.000 per hari. 

2. Menteri Keuangan Sri Mulyani (26/8/2022):

  • Pertalite: Rp14.450/liter
  • Pertamax: Rp17.300/liter

Berbanding terbalik dengan pernyataan Menteri ESDM, Sri Mulyani justru menyebut angka keekonomian yang lebih rendah. Ia membeberkan harga tersebut pada Kamis (25/8) saat Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi IV DPR.

"Perbedaan [harga Pertalite] itu Rp 6.800 yang harus kita bayar ke Pertamina. Itulah yg disebut subsidi dan kompensasi," katanya. 

3. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (18/8/2022):

  • Pertalite: Rp13.150/liter
  • Pertamax: Rp15.150/liter

Sepekan sebelum Sri Mulyani datang ke Gedung DPR, Menko Bidang Perekomian Airlangga Hartarto sudah terlebih dahulu menggelar konferensi pers. Kala itu, ia menyebut harga Pertalite dan Pertamax masih jauh di bawah harga pasar.

Kritik DPR

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...