Viral Pertalite Berbeda Warna, Pertamina: Warna Tak Pengaruhi Kualitas
Sebuah foto yang diduga Pertalite sebelum dan setelah penaikan harga viral di media sosial. Di foto tersebut terlihat ada dua botol air mineral plastik berukukuran 1,5 liter yang masing-masing berisi BBM yang diduga jenis Pertalite. Satu botol berisi cairan dengan warna yang lebih pekat dan satu botol lainnya berisi cairan yang lebih terang.
Akun Facebook pengunggah foto tersebut, Dhonjuan, membuat narasi: "Perbandingan #Pertalite Yg Lama Dgn Yg Baru. Pantas #Boros Bangeettz," tulisnya, dikutip Senin (26/9).
Sebelumnya juga ramai di media sosial bahwa Pertalite kini menjadi lebih cepat habis, atau jarak tempuhnya berkurang, setelah pemerintah menaikkan harganya pada awal September.
Narasi perubahan warna pada BBM Pertalite yang dinilai mengubah kualitas jarak tempuh sempat viral di media sosial. Hal tersebut mendapatkan beragam tanggapan dari wargnet.
Dalam unggahannya, akun Facebook Tehug Pujiwantoro mengatakan, "bensin jenis Pertalite kok sekarang warnanya berubah, jadi warna hijau kekuningan?? Bukan lagi warna biru?? Apa kadar RONnya dikurangi atau kualitasnya yang kurang bagus???" tulisnya pada 22 September 2022 lalu.
Penilaian serupa juga ditulis oleh Akun Twitter @heiqaal pada 23 September 2022 lalu. "Unpopular opinion: Curiga Pertalite yang dijual sekarang adalah premium yang ‘cuma’ diganti warna-nya,” tulisnya pada 23 September lalu. Namun tak seluruh warngenet menilai negatif narasi tersebut.
Akun Facebook Aries Rizvi mengatakan, “Warna Pertalite di tukang bensin eceran itu nggak tentu, kadang hijau tosca (gelap) kadang hijau belimbing (agak kekuningan). Saya biasa isi di eceran, di POM ngantrinya lumayan panjang, bisa makan waktu 15-20 menit. Ada lagi tarikan mesin jadi agak berat sekarang setelah harganya naik. Low Quality."
Menanggapi adanya narasi tersebut, Sekretaris Perusahaan Pertamina Parta Niaga, Irto Ginting, mengatakan warna yang diberikan pada BBM hanya untuk pembeda, tidak ada kaitannya dengan boros tidaknya dalam penggunaan BBM.
Irto pun menjelaskan, warna asli BBM adalah bening, penambahan zat pewarna pada BBM Pertamina hanya bertujuan agar masyarakat umum dapat membedakan jenis-jenis BBM yang digunakan.
“Zat pewarna ini tidak berpengaruh terhadap performa, kualitas maupun spesifikasi BBM. Sejauh ini sampel yang kami cek masih on spek yang ditentukan Pemerintah,” kata Irto lewat pesan singkat pada Senin (26/9).
Irto menambahkan, BBM Pertamina jenis Pertalite RON 90 tidak mengalami perubahan spesifikasi. Adapun standar dan mutu BBM Pertalite yang dipasarkan melalui lembaga penyalur resmi di Indonesia sesuai dengan Keputusan Dirjen Migas Nomor 0486.K/10/DJM.S/2017 tentang Standar dan Mutu (Spesifikasi) Bahan Bakar Minyak Jenis Bensin 90 Yang Dipasarkan Di Dalam Negeri.
Irto juga mengatakan batasan dalam spesifikasi Dirjen Migas yang menunjukkan tingkat penguapan pada suhu kamar diantaranya adalah parameter Reid Vapour Pressure (RVP).
"Saat ini hasil uji RVP dari Pertalite yang disalurkan dari Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Pertamina masih dalam batasan yang diijinkan, yaitu dalam rentang 45-69 kPa (Kilopascal). Adapun penguapan dapat berubah lebih cepat jika temperatur penyimpanan meningkat," kata Irto.
Secara spesifikasi, batasan maksimum untuk penguapan atau yang biasa dikenal dengan istilah destilasi Pertalite adalah 10%, dibatasi maksimal 74° Celsius. Secara umum produk Pertalite ada di suhu 50° Celcius. Artinya, pada saat tempertur tersebut, Pertalite sudah bisa menguap hingga 10%.
"Semakin tinggi temperatur, maka akan semakin tinggi tingkat penguapannya," tambah Irto.