Pertalite Dikeluhkan Lebih Boros, Pertamina Bantah Kualitasnya Berubah

Happy Fajrian
21 September 2022, 11:43
pertalite, bbm, pertamina, harga bbm, harga pertalite
ANTARA FOTO/Makna Zaezar/wsj.
Petugas melayani pengisian bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite di SPBU Yos Sudarso, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Sabtu (3/9/2022).

Kenaikan harga Pertalite awal bulan ini menjadi beban tersendiri bagi pengguna kendaraan bermotor, baik roda empat maupun roda dua. Setelah harga naik, kini ramai diskusi di media sosial yang menyebutkan konsumsi Pertalite kini lebih boros dengan jarak tempuh yang lebih pendek.

“Entah cuma saya saja yang ngalami, perasaan semenjak Pertalite naik, rasanya tambah boros, biasanya full tank bisa untuk 3 hari aktivitas, sekarang cuma 2 hari, padahal rute ga berubah,” kata pengguna Twitter Indra#053 @80station, dikutip Rabu (21/9).

Pengguna Twitter lainnya, dengan nama akun @KaNgibuLKacrut juga merasakan yang sama. Bahkan ia mengaku sampai membongkar motornya untuk memeriksa apakah ada kebocoran yang membuat Pertalite yang ia beli lebih boros, dan tidak menemukan apapun.

“Bener banget itu, gue merasakan isi Pertalite kok boros, sampe bongkar motor cek ada yang bocor gak, ternyata kaga ada. Coba pake Vivo RON 89, ternyata perbedaannya sangat mengejutkan. Sekarang mending pake Vivo,” ujar @KaNgibuLKacrut.

Meski demikian ada juga yang menduga Pertalite terasa lebih boros sebagai efek psikologis dari kenaikan harga Pertalite. “Kenapa terasa lebih boros? Karena otak kita masih terpaku sama Pertalite di harga Rp 7.650 dan masih kaget dengan harga Rp 10.000,” kata @Nanangardianto_.

Bahkan hal ini diakui oleh seorang operator SPBU Pertamina di daerah Ceger Raya, Bintaro, Tangerang yang Katadata.co.id temui di lokasi. "Emang iya. Pertalite sekarang beda," katanya singkat. Dia pun mengaku kini lebih memilih mengisi Pertamax daripada Pertalite meski harganya lebih mahal.

Seperti diketahui pada Sabtu (3/9) Pertamina menaikkan harga Pertalite dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000. Hal ini bertujuan menurunkan beban subsidi dan kompensasi energi yang tahun ini nilainya berpotensi membengkak menjadi Rp 698 triliun, jauh di atas yang dianggarkan pemerintah Rp 502,4 triliun.

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...