Moeldoko Blak-blakan Usai Main Film, Ini Pengakuannya
Munculnya Moeldoko dalam film pendek sempat menyulut komentar warganet tentang peluang untuk maju dalam pilpres. Apalagi nama lulusan terbaik Akabri 1981 itu sempat masuk dalam sejumlah survei dalam daftar calon presiden pilihan rakyat. Mengenai hal ini Moeldoko enggan menanggapi. Ia tidak berkomentar soal pilpres yang akan berlangsung 2024 nanti.
Elektabilitas Moeldoko
Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari mengatakan munculnya Moeldoko dalam film pendek bukan tidak mungkin bisa mengerek elektabilitas. Apalagi kalau video tersebut mendapat sambutan dan respon dari warganet. Namun menurut dia, untuk maju dalam pilpres 2024 kans Moeldoko belum cukup terbuka.
“Survei Pak Moel masih kecil. Kalau Partai Demokrat justru paling tidak mungkin karena ada AHY dan Survei AHY lebih tinggi daripada Moeldoko,” ujar Qodari.
Sebelumnya Moeldoko memang pernah menggoyang partai Demokrat dengan mendorong terlaksananya Kongres Luar Biasa pada 2020. Pada kongres yang digelar di Hotel The Hill Sibolangit, Deli Serdang Sumatera Utara itu ia terpilih sebagai Ketua Umum. Dalam kongres itu, Moeldoko bersaing dengan mantan Ketua DPR Marzuki Alie. Namun hasil Kongres Luar Biasa itu tidak diakui dan jabatan Ketua Umum Demokrat dipegang oleh Agus Harimurti Yudhoyono.
Lebih jauh, Qudori mengatakan penggunaan media sosial termasuk youtube saat ini bisa saja digunakan untuk mendongkrak elektabilitas. Namun konten itu harus dikelola dengan bagus dan menarik agar mudah menarik perhatian. Ia menilai pemanfaatan konten media sosial bisa saja menjadi trend pada pemilu dan pilpres 2024 mendatang seiring dengan membaiknya akses internet masyarakat.
"Konten semacam ini punya potensi untuk menjangkau audiens yang besar sehingga pasti akan digunakan. Medium yang daya jangkaunya terbatas masih dipakai apalagi untuk yang daya jangkaunya luas.," jelas Qudori.