Rangkuman Peristiwa G30S, Upaya Kudeta hingga Hancurnya PKI

Image title
30 September 2022, 15:21
rangkuman peristiwa G30S PKI
kominfosandi.kamparkab.go.id
Ilustrasi, Monumen Pahlawan Revolusi yang terletak di daerah Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta Timur. Monumen ini dibangun untuk mengingat perjuangan 7 Pahlawan Revolusi korban G30S PKI.

Pada 2 Oktober 1965 operasi penumpasan kembali dilakukan sampai kawasan Halim Perdanakusuma. Di tanggal yang sama atas petunjuk Polisi Sukitman yang berhasil selamat, memberitahu lokasi jenazah para perwira di lubang sumur tua.

Pada tanggal 4 Oktober dilakukan pengangkatan para korban dan keesokan harinya dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata Jakarta. 

Sejumlah tokoh yang dianggap dalam insiden itu kemudian ditangkap. Pada 11 Oktober 1965, Letkol Untung diciduk di Tegal saat akan melarikan diri ke Jawa Tengah. 

Sedangkan untuk petinggi PKI seperti D.N Aidit, Sudisman, Sjam dan lainnya berhasil diringkus oleh TNI pada 22 November 1965. 

Kemudian usai dikeluarkannya Surat Perintah 11 Maret 1966 oleh Presiden Sukarno, Soeharto lantas mengambil langkah untuk melarang keberadaan PKI sekaligus membubarkannya.

Sekilas tentang Sepak Terjang PKI

Membahas rangkuman peristiwa G30S kurang lengkap rasanya jika tidak mengetahui bagaimana sepak terjang dari PKI. 

Sebelum mengulasnya, perlu diingat sejarah pemberontakan dan upaya kudeta yang meninggalkan ironi ini harus disikapi dengan baik. Sehingga dapat diambil hikmah serta pelajaran berarti dari tragedi tersebut.

Menurut beberapa catatan sejarah, partai ini didirikan pertama kali pada 23 Mei 1920 oleh para tokoh berhaluan kiri di Indonesia. Sesuai namanya ideologi yang dianut PKI tidak lain merupakan paham komunis.

Mengutip buku Sejarah karya Drs. Anwar Kurnia dan Drs. H. Moh. Suryana, paham komunis mulai diperkenalkan di Indonesia oleh seorang Belanda bernama Sneevliet. Pada bulan Mei 1914, ia mendirikan organisasi bernama Indische Sociaal Democratische Vereeniging (ISDV).

Mayoritas anggota ISDV berasal dari kalangan Belanda, tetapi ada juga beberapa tokoh dari Indonesia seperti Semaun, Alimin dan Darsono. Sejak didirikan, kehadiran organisasi berhaluan kiri ini tidak mendapat sambutan baik dari masyarakat.

Baru pada 1920 Partai Komunis Indonesia didirikan di Semarang. Partai ini kemudian memisahkan diri dari ISDV. Saat itu tujuan PKI adalah menjalankan garis politik yang ditetapkan oleh komunisme internasional (komintern) dengan mengusir penjajah. Kemudian mendirikan negara berhaluan kiri.

Sebelum rangkuman peristiwa G30S meletus, untuk menyebarkan pahamnya PKI menginisiasi penyusupan ke tubuh Sarekat Islam (SI). Taktik ini berhasil dan menimbulkan perpecahan di dalam organisasi tersebut. Di tahun 1914 anggota SI yang pro-komunisme memisahkan diri serta mengubah namanya menjadi Sarekat Rakyat.

Pada masa penjajahan, PKI merencanakan pemberontakan terhadap Belanda. Sayangnya usaha tersebut berhasil digagalkan lantaran massa PKI belum siap. 

Beberapa upaya perlawanan yang dilakukan PKI contohnya pada 13 November 1926 di sejumlah daerah di Jawa, serta di tanggal 1 Januari 1927 di Sumatera.

Setelah kemerdekaan berhasil diraih, PKI mulai menjejakan kakinya di kancah perpolitikan nasional. “PKI mengatakan kini ia mempunyai 212 cabang di semua 22 daerah di Tingkat I dan semua itu melebihi semua 254 Daerah Tingkat II,” demikian ditulis Rosihan Anwar dalam bukunya Sukarno, tentara, PKI.

Pada pemilu 1955, PKI mendapatkan hasil cukup bagus. Mereka memperoleh enam juta suara dan berada di posisi ke-4 di bawah PNI, Masyumi, dan NU. Perlu diingat ketika itu jumlah kontestannya berjumlah 21 partai.

Keberhasilan yang diraih PKI tidak lepas dari pemimpin sentralnya yakni DN Aidit. Dia membangun kembali kekuatan partai tersebut pasca tragedi pemberontakan di Madiun 1948.

Seperti yang diketahui, PKI mulai menjelma menjadi partai besar di Indonesia. Bahkan di era 50’an organisasi ini disebut-sebut sebagai partai terbesar setelah RRC dan Uni Soviet.

Semua pencapaian itu akhirnya kandas. Kekuatan massa dan pendukung yang sudah dibangun sirna. Pemimpinnya dieksekusi serta PKI dicap sebagai organisasi terlarang oleh pemerintah. 

Penyebabnya tentu karena upaya kudeta serta penculikan jendral yang terjadi dalam rangkuman peristiwa G30S PKI.

Demikian penjelasan tentang rangkuman peristiwa G30S PKI. Tepat 57 tahun setelah insiden tragis itu terjadi, negara Indonesia tetap berpegang teguh pada pancasila. Untuk paham komunis, ideologi itu telah hilang dan dilarang di nusantara.

Halaman:
Editor: Agung
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...