Keuntungan Miliaran Rupiah Penjualan Tiket di Balik Tragedi Kanjuruhan

Agustiyanti
3 Oktober 2022, 07:00
Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, stadion kanjuruhan, arema fc vs persebaya
Antara/Ari Bowo Sucipto
Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan merupakan tragedi sepakbola terburuk kedua di dunia.

Berdasarkan perhitungan Katadata.co.id berdasarkan jumlah tiket yang dijual dan harganya, panitia memperoleh Rp 2,23 miliar. Ini terdiri dari penjualan dari tiket ekonomi Rp 1,9 miliar, VIP Rp 282 juta, dan VVIP Rp 50 juta. 

Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan terjadi setelah Arema FC kalah dari Persebaya Surabaya dengan skor 3 : 2 dalam laga lanjutan BRI Liga 1 2022/2023. Ribuan suporter Aremania yang tak terima dengan kekalahan tersebut merangsek masuk ke area lapangan.

Pemain Persebaya langsung meninggalkan lapangan Stadion Kanjuruhan menggunakan empat mobil Polri, barracuda. Semenatra itu, beberapa pemain Arema FC yang masih di lapangan langsung diserbu pemain.

"Dari 40 ribu penonton, tidak semua anarkis. Hanya sebagian, sekitar 3.000 penonton turun ke lapangan," kata Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta dalam jumpa pers di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Minggu (2/10).

Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan itu semakin membesar ketika sejumlah suar atau flare dilemparkan. Benda-benda lainnya juga dilempar oleh suporter. Petugas keamanan gabungan dari kepolisian dan TNI berusaha menghalau para suporter tersebut. Ada kobaran api pada sejumlah titik di dalam Stadion Kanjuruhan. Terlihat ada dua unit mobil polisi di dalamnya.

Namun demikian, Antara mencatat, jumlah petugas keamanan tidak sebanding dengan jumlah suporter Arema FC yang masuk ke lapangan yang mencapai ribuan. Petugas kemudian menembakkan gas air mata di dalam lapangan.

Nico menyampaikan, penembakan gas air mata dilakukan karena para pendukung tim berjuluk Singo Edan tidak puas atas hasil pertandingan Persebaya dan Arema FC. Mereka kemudian turun ke lapangan dan melakukan tindakan anarkis.

"Karena gas air mata itu, mereka pergi keluar ke satu titik, di pintu keluar. Kemudian terjadi penumpukan dan dalam proses penumpukan itu terjadi sesak napas, kekurangan oksigen," ujar Nico.



Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...