PDIP Abaikan Faktor Elektoral Usung Capres, Sentil Ganjar Pranowo?
"Mari berpolitik dengan melihat problematika bangsa dan negara kita. Nanti akan ada tiba waktunya untuk berbicara pengerucutan calon presiden dan calon wakil presiden," kata Hasto.
Sebelumnya, Peneliti Lembaga Survei Indonesia (LSI) Denny JA Adjie Aflaraby menyatakan PDIP akan lebih rasional bila memilih Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai calon presiden dalam pemilu 2024. Alasannya, elektabilitas Ganjar kini menempati posisi tertinggi, dibandingkan dengan kandidat lainnya.
Selain itu, Adjie menilai PDI-P tidak akan diuntungkan bila menempatkan Puan Maharani sebagai cawapres. Menurutnya, bila Puan menjadi cawapres mendampingi Prabowo, efek ‘coat tail’ pilpres tidak akan didapat. Efek ‘coat tail’ adalah istilah politik untuk mendapatkan keuntungan dari figur atau sosok yang didukung.
LSI merilis survei di mana Ganjar unggul dalam skenario pencapresan ketika dipasangkan dengan ketua umum Golkar Airlangga Hartarto, memperoleh 30 persen suara mengalahkan Prabowo Subianto-Puan Maharani dengan 23,9 persen suara. Sedangkan Anies Baswedan-Agus Harimurti Yudhoyono hanya memperoleh 22,8 persen suara.