Demokrat Anggap Tawaran Kursi Kabinet Ganggu Koalisi Perubahan

Ade Rosman
16 November 2022, 18:16
Demokrat
ANTARA FOTO/Adeng Bustomi/foc.
Warga menggunakan topeng wajah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengikuti jalan sehat Demokrat untuk rakyat di Alun-alun Ciamis, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Minggu (25/9/2022).

Deputi Badan Pemenangan Pemilu Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat Kamhar Lakumani membenarkan adanya informasi yang menyebut partainya mendapat tawaran kursi menteri dari pemerintahan Joko Widodo. Alih-alih mempertimbangkan untuk menerima, ia menyebut tawaran itu sebagai gangguan. 

“Ini kami memandang sebagai ujian atau gangguan terhadap ikhtiar membangun koalisi Perubahan," kata Kamhar di Jakarta, Rabu (16/11).

Menurut Kamhar, godaan untuk masuk di kabinet merupakan hal yang lumrah sebagai dinamika politik. Tawaran yang ia sebut sebagai gangguan itu merupakan konsekuensi atas posisi Demokrat yang ingin membangun koalisi perubahan. 

"Kami berkeyakinan tidak akan tergoda atau terpengaruh dari upaya-upaya yang menghalang-halangi pembentukan koalisi perubahan ini," kata Kamhar. 

Lebih jauh, ia mengungkapkan, belum adanya deklarasi koalisi dikarenakan masih adanya pematangan. Ia membantah bahwa pengunduran waktu deklarasi disebabkan belum adanya kesamaan pandangan. 

“Kami mesti cermat dan seksama untuk menyusun apa kesepakatan-kesepakatan dan kesepahaman yang dibangun untuk membangun koalisi perubahan ini," katanya.

Kamhar mengatakan, pihaknya berpandangan bahwa deklarasi koalisi perubahan akan memberi kejutan pada peta politik jelang pemilu. Ia menyebut deklarasi koalisi akan menjadi ‘game changer’ arah politik.

"Waktu yang tersedia masih cukup memadai, masih sanggang, cukup untuk melakukan proses pematangan membangun koalisi," ujar Kamhar.

Sebelumnya, Juru bicara (jubir) DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengungkapkan bahwa Demokrat mendapatkan penawaran kursi menteri. Meski begitu ia tak memerinci siapa yang menyampaikan tawaran itu. 

Herzaky mengatakan, meski mendapat tawaran Demokrat lebih fokus merajuk koalisi dengan Partai Nasdem untuk Pilpres 2024.

"Tawaran apa pun (kursi menteri) yang datang, baik secara langsung maupun tidak, selama dengan cara dan niat baik, merupakan bagian dari upaya komunikasi dan silaturahmi para sahabat,” kata Herzaky. 

Reporter: Ade Rosman

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...