870.000 Lahan Pertanian Berpotensi Kekeringan Imbas El Nino

Tia Dwitiani Komalasari
13 Juni 2023, 16:03
Petani melihat tanah tanaman padi yang retak karena kekeringan di Desa Ampeh, Kecamatan Tanah Luas, Aceh Utara, Aceh, Jumat (13/1/2023). =
ANTARA FOTO/Rahmad/tom.
Petani melihat tanah tanaman padi yang retak karena kekeringan di Desa Ampeh, Kecamatan Tanah Luas, Aceh Utara, Aceh, Jumat (13/1/2023).

Potensi kekeringan lahan diperkirakan meningkat jika terjadi El Nino. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG memprediksi El Nino akan terjadi pada Semester II-2023, dan puncaknya pada Agustus 2023.

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, mengatakan setiap kejadian El Nino ekstrem berpotensi akan menyebabkan kekeringan lahan pertanian sebanyak 560 ribu hektare hingga 870 ribu hektare. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan potensi kekeringan dalam kondisi normal yang menca[ai 200.000 hektare per tahun.

"El Nino juga berpotensi meningkatkan kebakaran lahan pertanian, gagal panen, dan intensitas serangan hama serta penyakit tanaman," kata Syahrul saat Rapat Kerja dengan Komisi IV DPR RI di Jakarta, Selasa (13/6).

Oleh sebab itu, Syahrul mengatakan, Kementan akan melakukan antisipasi agar dampak El Nino tersebut berdampak minimal pada penurunan produksi pangan. Adapun upaya yang dilakukan Kementan yaitu identifikasi dan mapping lokasi pertanian yang akan terdampak kekeringan, serta percepatan tanam untuk mengejar sisa hujan.

Selain itu, Kementan akan meningkatkan ketersediaan mesin pertanian atau Alsintan untuk percepatan tanam, penyedia benih tanah kekeringan, pengembangan pupuk organik, dukungan pembiayaan KUR dan asuransi pertanian.

Bagikan Benih Tahan Kekeringan

Kementan telah membagikan 4 ton benih padi yang relatif tahan terhadap kekeringan. Benih padi tersebut dibagikan untuk petani di lima provinsi, yaitu Sumatera Selatan, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, dan Sumatera Barat.

Keempat jenis benih yang dibagikan yaitu benih padi Inpago 9, Inpago 12, Inpago 13 Fortiz, Cakrabuana, dan Inpari 42. Varietas unggul tersebut mempunyai keunggulan ketahanan terhadap ketersediaan air yang rendah, berumur genjah, dan memiliki potensi hasil di atas 8 ton per hektare.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...