Pasar Kangen di Mangkunegaran Catatkan 15.000 Pengunjung Selama 3 Hari
“Masyarakat sudah harus paham tentang konsep cakap dan aman digital. Semua yang diunggah di media sosial harus dipahami dulu apa manfaat, serta tentunya cek dan ricek menjadi hal penting,” kata Rizki Ameliah dalam diskusi Etika dan Budaya di Dunia Digital, di Pura Mangkunegaran, Solo, Jawa Tengah, Minggu (25/6).
Pengageng Pawedanan Panti Budoyo Pura Mangkunegaran GRAj Ancillasura Marina Sudjiwo mengungkapkan, media sosial mempunyai peranan penting dalam memperkenalkan budaya kepada masyarakat.
“Media sosial itu kan sudah jadi kehidupan kita dan semua ada di media sosial, mulai dari cerita sedih sampai gembira. Kita pun memakai media sosial untuk mempromosikan dan memberikan informasi tentang Pura Mangkunegaran,” ujar GRAj Ancillasura.
Chief Operating Officer Katadata Ade Wahjudi menambahkan, budaya warganet Indonesia masih buruk. Survei beberapa tahun lalu menyebutkan, perilaku warganet Tanah Air di dunia maya yang terburuk keempat di dunia setelah India, Meksiko dan Rusia.
Sebelumnya, Katadata bersama Kominfo juga membuat indeks literasi digital dan hasilnya menunjukkan belum memuaskan. Oleh karena itu, masih perlu banyak upaya dan bantuan dari berbagai pihak untuk memberikan pengetahuan tentang etika dan budaya di media sosial.
“Media sosial masih menjadi platform paling ampuh untuk melakukan kampanye atau menyebarkan informasi. Saat ini, WhatsApp dan Instagram menjadi platform media sosial yang paling banyak digunakan,” ujar Ade.
Ade berharap, edukasi yang rutin dilakukan oleh pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika atau Kominfo dan pihak lain nonpemerintah bisa meningkatkan literasi digital, serta etika dan budaya di dunia digital.