Indikator: Elektabilitas Ganjar Ungguli Prabowo, Anies Mulai Rebound

Yuliawati
Oleh Yuliawati
19 Agustus 2023, 14:30
Bakal calon presiden (Bacapres) dari PDI Perjuangan Ganjar Pranowo (kedua kiri) didampingi Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto (kiri) dan Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat Ono Surono (ketiga kanan) saat menghadiri konsolidasi lintas partai politik p
ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/Spt.
Bakal calon presiden (Bacapres) dari PDI Perjuangan Ganjar Pranowo (kedua kiri) didampingi Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto (kiri) dan Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat Ono Surono (ketiga kanan) saat menghadiri konsolidasi lintas partai politik pendukung di GOR Laga Tangkas, Pakansari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (22/7/2023).

Hasil survei lembaga Indikator Politik Indonesia menunjukkan elektabilitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berada di urutan pertama dalam simulasi tiga nama. Posisi berikutnya diisi oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan mantan gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Indikator memberikan responden pertanyaan spontan atau top of mind 'Bila pemilihan Presiden diadakan sekarang ini, siapa yang akan Ibu/Bapak pilih sebagai Presiden?'. Hasilnya, Ganjar memperoleh elektabilitas 35,2%, diikuti Prabowo sebanyak 33,2% dan Anies 23,9%.

Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, mengatakan elektabilitas Ganjar dan Prabowo sejak 2021 bersaing dan belum terlihat jelas siapa yang paling unggul. "Tren elektabilitas capres naik turun, fluktuatif dan dinamis, pilihan publik ke capres sudah seperti iman, kadang naik dan turun," kata Burhanuddin dikutip dari Youtube Indikator Politik Indonesia, Sabtu (19/8).

Burhanuddin mengatakan berdasarkan tren elektabilitas, Prabowo unggul selama periode 2021 dan Ganjar berada di posisi atas sepanjang 2022. Pada 2023, Ganjar unggul tipis dibanding Prabowo. "Prabowo berhasil menyalip Ganjar pasca U20 dan sekarang mulai berbalik," kata dia.

Burhanuddin mencatat kenaikan kembali suara Ganjar dan melemahnya elektabilitas Prabowo karena mulai aktifnya mesin politik PDIP. "Di media sosial dihidupkan kembali narasi melawan Prabowo seperti ketika Pilpres 2019," kata dia.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...