Bakal Dapat Rice Cooker Gratis, Warga Khawatir Tagihan Listrik Naik

Mela Syaharani
11 Oktober 2023, 19:48
rice cooker gratis,
ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/YU
Pengunjung melihat alat pemasak nasi listrik atau rice cooker di pusat penjualan perabot rumah tangga di Bintaro, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (10/10/2023).

Rencana pemerintah untuk membagikan penanak nasi listrik atau rice cooker gratis sebanyak 500 ribu unit tahun mendapat respons positif dari masyarakat. Meski begitu, mereka khawatir penggunaan rice cooker akan meningkatkan biaya untuk beli token listrik.

Seperti Aryo, 43 tahun, pedagang buah di dekat Pasar Cipete, Jakarta Selatan, yang mengatakan program tersebut akan membantu masyarakat, terutama dari kalangan ekonomi menengah ke bawah.

“Senang karena merasa terbantu gitu, mengurangi beban bagi masyarakat yang ekonominya lemah terutama,” ujarnya kepada Katadata.co.id pada Rabu (11/10).

Aryo sendiri sudah memiliki rice cooker, sehingga, jika mengacu pada regulasi yang mengatur program ini, ia tidak termasuk kategori masyarakat yang berhak menerima bantuan. Meski begitu dia mengutarakan kekhawatirannya penggunaan rice cooker akan meningkatkan biaya untuk membeli token listrik.

“Kalau pemberiannya sih tepat, cuma 'kan wattnya gede ya. Nah itu yang jadi kontroversi, jadi makan watt terlalu gede ya. Seharusnya pemilihannya disesuaikan dengan wattnya yang lebih rendah. Nah sekarang 'kan malah pemborosan di listriknya,” kata dia.

Aryo berharap pemerintah menyesuaikan pemberian rice cooker ini dengan kebutuhan masyarakat. “Buat orang-orang kaya gak masalah, kalo orang-orang ekonomi lemah ke bawah pasti berpengaruh banget,” ucapnya.

Senada, Aenah Farkhah, 58 tahun, seorang ibu rumah tangga di Banyumas, merasa senang akan mendapatkan rice cooker gratis dari pemerintah. Apalagi, dia belum memiliki alat masak listrik tersebut. Sehari-hari ia memasak nasi menggunakan panci dan kompor.

Meski senang, ia juga khawatir rice cooker akan menaikkan tagihan listrik bulanannya. Rumah yang ditinggali Aenah memiliki tegangan listrik 900 volt ampere (VA) dengan biaya tagihan bulanannya mencapai Rp 180 ribu. Aenah mengaku akan menggunakan rice cooker pemberian pemerintah dan melihat tagihan listrik kedepannya.

“Ya kalau jadi meringankan beban kerja dan tidak begitu melonjak listriknya ya seneng. (Akan) dicoba, kalau listriknya naik banyak ya tidak dipakai kembali,” ujarnya kepada Katadata.co.id. Menurutnya, program ini akan sia-sia jika rice cooker yang dibagikan membutuhkan daya listrik yang besar.

Pemerintah menganggarkan Rp 347,5 miliar untuk membagikan 500 ribu unit rice cooker gratis tahun ini. Berdasarkan perhitungan kasar, maka anggaran untuk satu rice cooker Rp 695.000. Jika ditelusuri di marketplace, rice cooker dengan banderol harga tersebut memiliki daya sekitar 400 VA/watt.

Berdasarkan spesifikasi rice cooker yang diatur dalam regulasi, ada tiga merek ternama yang menguasai mayoritas pasar berdasarkan survei CLASP pada 2020. Rice cooker dari ketiga merek tersebut memiliki tegangan listrik antara kurang dari sampai 400 watt.

Halaman:
Reporter: Mela Syaharani
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...