BMKG Waspadai Cuaca Ekstrem Saat Nataru, Berikut Titik-titiknya
"Masyarakat bisa mengakses informasi cuaca 24 jam penuh melalui aplikasi @infobmkg. Di sana juga terdapat informasi gempabumi dan lain sebagainya," imbuhnya.
Penyebab Cuaca Ekstrem
Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, mengatakan potensi cuaca ekstrem yang terjadi selama pekan nataru disebabkan oleh aktivitas pola tekanan rendah di Laut Cina Selatan. Keberadaan pola tekanan rendah di sekitar Laut Cina Selatan secara tidak langsung turut membentuk pola pertemuan serta belokan angin dan menyebabkan terjadinya peningkatan awan hujan di sekitar Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi.
Guswanto mengatakan, daerah-daerah yang berpotensi mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga lebat terjadi di sebagian wilayah Sumatera, Kalimantan, Sulawesi Tengah, Papua, Sulawesi, dan Maluku.
Untuk mengantisipasi cuaca ekstrem Nataru, BMKG telah menyediakan akses informasi cuaca terintegrasi jalur transportasi. Secara khusus, BMKG menyediakan akses informasi di jalur pelayaran melalui situs INAWIS yang digunakan untuk melihat prakiraan cuaca beberapa hari sebelum kejadian gelombang tinggi.
BMKG juga mendirikan posko kesiapsiagaan dengan mengirim mobile radar cuaca dan alat observasi yang dipasang di pelabuhan Merak, Bakauheni dan Juanda. Radar cuaca akan menyajikan informasi terbaru setiap 10 menit, sehingga akan menjadi dasar peringatan dini ketika cuaca buruk terjadi.