Hati-hati, BMKG Ingatkan Gelombang Tinggi hingga 4 Meter di Tahun Baru

Yuliawati
Oleh Yuliawati
31 Desember 2023, 13:35
Warga berjalan di sepanjang pantai Glagah, Kulon Progo, D.I Yogyakarta, Senin (11/12/2023).
ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/agr/Spt.
Warga berjalan di sepanjang pantai Glagah, Kulon Progo, D.I Yogyakarta, Senin (11/12/2023).

Kemudian, kapal ferry (kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 m). Dan kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar (kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas empat meter).

Cuaca Ekstrem di Awal 2024

BMKG juga mengimbau masyarakat mewaspadai potensi cuaca ekstrem seperti angin puting beliung, hujan lebat disertai kilat/petir, hingga hujan es, pada akhir 2023 hingga awal 2024.  "Dampak yang dapat ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin selama periode tersebut,” kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati.

Selama periode 31 Desember 2023 hingga 2 Januari 2024, hujan sedang hingga lebat berpotensi melanda wilayah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Lampung, Bangka Belitung, Jambi, Sumatera Selatan, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Barat, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Papua Barat, dan Papua.

Sedangkan periode 3-6 Januari 2024, wilayah yang berpotensi mengalami hujan sedang hingga lebat meliputi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Lampung, Bangka Belitung, Jambi, Sumatera Selatan, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua.

Dwikorita mengatakan cuaca ekstrem di sebagian wilayah Indonesia pada periode 31 Desember 2023 hingga 6 Januari 2024 tersebut dipicu fenomena dinamika atmosfer yaitu adanya aktivitas Monsun Asia Musim Dingin yang diasosiasikan dengan musim angin baratan dan fenomena tersebut turut diperkuat dengan adanya aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO).

"Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sebagian besar wilayah Indonesia," kata dia.

Dwikorita mengingatkan masyarakat untuk senantiasa mengikuti perkembangan cuaca, mengingat kondisi cuaca sangat dinamis dan dapat berubah dengan cepat. Khusus kepada pemudik maupun wisatawan yang tengah berlibur, Dwikorita berpesan untuk di wilayah yang rentan terhadap dampak cuaca ekstrem untuk selalu berhati-hati dan mengutamakan keselamatan.

Halaman:
Reporter: Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...