Pemerintah akan Bangun Tanggul Laut Pantura Jawa, Dimulai dari Jakarta
“Jadi hanya di Jakarta nilainya bisa Rp 10 triliun, tentu ini berakibat langsung terhadap kehilangan opportunity cost,” ujarnya.
Pemerintah telah menyiapkan skenario jangka panjang untuk memitigasi risiko bencana perubahan iklim di Pantura Jawa melalui konsep pembangunan giant sea wall.
Berdasarkan kajian yang telah dilakukan oleh Kementerian PUPR, terdapat tiga fase pembangunan yang akan dikerjakan. Tahapan pertama yakni pembangunan tanggul pantai dan sungai, serta pembangunan sistem pompa dan polder di wilayah Pesisir Utara Jakarta.
Pembangunan tanggul pantai dan sungai fase pertama ini difokuskan pada 44,2 kilometer (km) lokasi kritis. Saat ini tersisa 33,3 km yang sedang dibangun oleh Kementerian PUPR dengan biaya Rp 10,3 triliun dan pendanaan dari Pemda DKI Jakarta senilai Rp 5,8 triliun.
Pemerintah juga telah memproyeksikan kebutuhan dana pengadaan rangkaian proyek giant sea wall fase dua senilai Rp 148 triliun. Besaran dana itu ditujukan untuk pembangunan tanggul laut dengan konsep terbuka pada sisi sebelah barat pesisir utara Jakarta yang harus dikerjakan sebelum tahun 2030. Dengan begitu, kebutuhan anggaran untuk pembangunan tanggul laut fase pertama dan dua mencapai Rp 164,1 triliun.
Adapun pengerjaan fase tiga terkait pembangunan tanggul laut pada sisi sebelah Timur Pesisir Utara Jakarta harus dikerjakan sebelum tahun 2040. “Apabila laju penurunan tanah tetap terjadi setalah tahun 2040, maka konsep tanggul laut terbuka akan dimodifikasi menjadi tanggul lau tertutup,” ujar Airlangga.