Jusuf Kalla Buka Pintu Golkar untuk Jokowi, Namun dengan Syarat
Politikus Partai Golkar Jusuf Kalla merespons isu masuknya Presiden Joko Widodo ke Partai Golkar. Menurutnya, partai itu terbuka dengan semua orang bila ada yang ingin bergabung.
“Semua orang bisa bergabung ke Golkar, tapi tentu dengan syarat. Kalau bergabung saja boleh, apa yang tidak boleh?” kata JK saat ditemui di Hotel Sultan, Jakarta, Jumat (1/3).
Isu yang beredar adalah Jokowi bakal didapuk jadi Ketua Umum Partai Golkar menggantikan Airlangga Hartarto. JK memberikan syarat agar Jokowi mengikuti aturan dulu sebelum menjadi Ketua Umum.
“Untuk jadi ketua, minimal lima tahun jadi pengurus dulu.” kata mantan Ketua Umum Golkar ini.
Pandangan serupa dilontarkan oleh Ketua Dewan Pembina Badan Pemenangan Pemilu Partai Golkar, Idrus Marham. Ia mengatakan belum ada pembicaraan terkait potensi Jokowi memimpin partai berlambang beringin itu. Keputusan akan diambil saat Musyawarah Nasional atau Munas.
“Artinya tertinggi betul itu (Munas), bagaimana Golkar ke depan nasibnya ada di Munas,” kata Idrus di Markas Tim Kajian Strategis TKN Prabowo-Gibran, Jakarta, Kamis (29/2).
Meski demikian, mantan Menteri Sosial ini mengatakan suasana kebatinan Jokowi dengan Partai Golkar cukup dekat. Ini karena partai tersebut tidak dimiliki oleh segelintir pihak dan terbuka atas kader baru.
“Kalau ada yang di belakang-belakang, orang (bilang) masih PDKT, itu tidak perlu. Suasana kebatinan (Jokowi dengan Golkar) sudah dekat kok,” ujarnya.
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto sendiri sudah menanggapi peluang Jokowi masuk ke partainya. Menurutnya, Jokowi adalah milik semua partai, karena ia adalah salah satu tokoh nasional.
“Baik, bagus-bagus saja,” kata Airlangga di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (26/2).
Sebelumnya, Jokowi telah merespons kabar dirinya akan berlabuh ke Partai Golkar. Presiden tak membenarkan, namun juga tak membantah isu tersebut. "Saya tiap hari masuk Istana," kata Jokowi di Markas Besar TNI, Jakarta, Rabu (28/2).