Dampak Penonaktifan NIK KTP Jakarta Jelang Pilkada 2024

Nadhira Shafa
26 April 2024, 13:31
Dampak Penonaktifan NIK KTP Jakarta Jelang Pilkada 2024.
ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/wpa.
Seorang calon pemilih pemula melakukan perekaman data Kartu Tanda Penduduk (KTP) elektronik di kawasan Sumerta, Denpasar, Bali, (14/1/2024). Kegiatan perekaman data KTP elektronik secara jemput bola yang dilakukan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Denpasar tersebut menyasar pemilih pemula berusia 16 tahun ke atas untuk memaksimalkan partisipasi masyarakat pada Pilkada serentak.

"Inshallah, hak politik mereka tetap terjamin. Itu tidak mematikan hak politik dan ini juga membantu dalam proses pemilihan," ujar Budi.

Namun, penonaktifan NIK ini akan berdampak pada pelayanan publik yang menggunakan NIK, seperti BPJS Kesehatan hingga STNK.

"Terkait program penataan dan penertiban dokumen Adminduk memang akan berdampak pada pelayanan publik yang menggunakan NIK," kata Budi, dilansir dari cnnindonesia.com, Jumat (26/4).

Budi mengatakan bahwa Pemprov DKI telah berkoordinasi dengan beberapa instansi terkait untuk meminimalisir dampak negatifnya, seperti dengan Bapenda Jabar, Banten dan DKI untuk pajak biaya balik nama karena perubahan domisili aset, dan dengan BPJS Kesehatan untuk layanan kesehatan bagi masyarakat yang masih dalam perawatan.

Penonaktifan NIK KTP Jakarta merupakan langkah penting untuk menjaga ketertiban administrasi kependudukan. Meskipun ada tantangan, pemerintah berupaya untuk memastikan bahwa proses ini tidak mengganggu hak politik warga dan tidak menimbulkan masalah administratif yang lebih luas.

Halaman:
Editor: Safrezi
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...