Distribusi Bansos Beras jadi Tiap 2 Bulan, Bapanas Jelaskan Alasannya

Muhamad Fajar Riyandanu
14 Juni 2024, 19:21
Bapanas
ANTARA FOTO/Ampelsa/wpa.
Keluarga penerima manfaat (KPM) mengangkut bantuan sosial pangan beras saat penyaluran di kantor PT Pos Cabang Utama Banda Aceh, Aceh, Rabu (6/3/2024).
Button AI Summarize

Badan Pangan Nasional (Bapanas) menjelaskan faktor yang menyebabkan perusahaan distribusi beras bantuan sosial dari pemerintah. Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan salah satu faktor berkaitan dengan penyesuaian anggaran yang dilakukan oleh Kementerian Keuangan. 

Kebijakan terbaru yang dikeluarkan Kemenkeu berbeda dengan kebijakan sebelumnya terkait penyaluran bansos beras yang diberikan tiap bulan sejak akhir tahun lalu. Arief mengatakan program bansos pangan beras 10 kilogram (kg) kepada 22 juta keluarga penerima manfaat berlanjut hingga Desember 2024. 

"Harus diatur fiskalnya. Ada pertimbangan dari Menteri Keuangan untuk prioritas-prioritas program lain," kata Arief di Istana Merdeka Jakarta pada Jumat (14/6).

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memutuskan untuk memperpanjang bantuan beras hingga akhir tahun ini dengan penyesuaian mekanisme penyaluran tiap dua bulan. Waktu pembagian adalah Agustus, Oktober dan Desember. 

Rencana menambah masa termin distribusi bantuan beras sejatinya hanya berlaku sampai Maret 2024. Adapun penyaluran bantuan pangan tersebut telah disalurkan sejak bulan April 2023.

Arief melanjutkan, perpanjangan pemberian bansos beras kepada masyarakat hingga akhir tahun memperhitungkan ketersediaan anggaran yang tersedia. Dia menilai wajar apabila pemerintah melakukan penyesuaian anggaran terhadap pengadaan bansos.

 "Harus dilihat anggarannya. Presiden setiap ada kesempatan selalu bilang, lihat dulu anggarannya," ujar Arief.

Dia menyatakan stok cadangan beras pemerintah alias CBP di Bulog saat ini masih mencapai 1,8 juta ton. Angka ini dianggap dapat memenuhi kebutuhan pangan domestik dan program perpanjangan termin bantuan beras. Adapun konsumsi beras dalam negeri dalam sebulan diprediksi menyentuh 220 ribu ton.

Guna memenuhi kebutuhan tersebut, pemerintah berencana untuk memaksimalkan kuota importasi beras sebanyak 3,6 juta ton tahun ini. Arief menyebut, kebijakan impor beras ditujukan untuk menjaga stok cadangan beras pemerintah di angka lebih dari 1 juta ton.




Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...