Top News: XL Axiata dan Smartfren Merger serta UMP Jakarta Naik 6,5%

Aryo Widhy Wicaksono
12 Desember 2024, 06:26
Group CEO & Managing Director Axiata Vivek Sood (kedua kiri) berjabat tangan dengan Presiden Direktur & CEO XL Axiata Dian Siswarini (ketiga kiri) usai memberikan keterangan terkait merger XL-Smartfren di Jakarta, Rabu (11/12/2024).
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/rwa.
Group CEO & Managing Director Axiata Vivek Sood (kedua kiri) berjabat tangan dengan Presiden Direktur & CEO XL Axiata Dian Siswarini (ketiga kiri) usai memberikan keterangan terkait merger XL-Smartfren di Jakarta, Rabu (11/12/2024).
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

PT XL Axiata Tbk, PT Smartfren Telecom Tbk, dan PT Smart Telcom, melakukan merger untuk membentuk entitas baru bernama PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk. Nilai gabungan dari kerja sama ini mencapai lebih dari Rp 104 triliun.

Merger ini diharapkan mendorong inovasi, meningkatkan kualitas layanan, dan memperluas konektivitas digital di Indonesia. Selain itu, membantu mengurangi kesenjangan digital dan menciptakan masa depan yang inklusif bagi komunitas dan bisnis.

Inisiatif merger ini mendapat dukungan dari pemerintah dan berbagai pemangku kepentingan, karena dianggap sebagai langkah strategis untuk menyediakan layanan yang lebih baik, mendukung transformasi digital, dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia.

Selain merger XL dengan Smartfren, ketahui juga bocoran harga Apple iPhone 16 yang akan masuk Indonesia, serta UMP 2025 Jakarta pada Top News Katadata.co.id.

1. XL Axiata dan Smartfren Resmi Merger Bentuk XLSmart Senilai Rp 104 Triliun

Tiga perusahaan telekomunikasi besar, PT XL Axiata Tbk (EXCL), PT Smartfren Telecom Tbk (FREN), dan PT Smart Telcom, resmi bergabung dalam sebuah kesepakatan merger. Nilai gabungan dari kerja sama ini mencapai lebih dari Rp 104 triliun, atau sekitar US$ 6,5 miliar.

Group Chief Executive Officer Axiata Group, Vivek Sood, menyebut merger ini bisa membuka jalan bagi Indonesia dan ASEAN yang lebih terkoneksi. Di sisi lain, juga bisa mengurai permasalahan kesenjangan digital.

Viviek menilai merger ini akan memungkinkan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan infrastruktur yang unik bagi Indonesia sebagai negara kepulauan dengan menyediakan platform yang dapat berkembang yang akan meningkatkan cakupan dan kualitas layanan, berbagai pilihan produk menarik, dan perbaikan kualitas jaringan.

“Axiata memiliki keahlian dalam mengeksekusi merger yang sukses dan memberikan nilai bagi para pemegang saham, dan kami bersemangat membawa keahlian ini ke XLSmart," kata Viviek dalam keterangan resmi, Rabu (11/7).

Dengan merger tersebut, XL Axiata bakal menjadi entitas yang bertahan. Sedangkan Smartfren dan SmarTel bakal menggabungkan diri menjadi XLSmart.

Baca selengkapnya merger Xl Axiata dan Smartfren di sini.

2. Apple Resmi Investasi, Ini Bocoran Harga iPhone 16 yang Segera Masuk Indonesia

Pemerintah menyatakan Apple resmi akan berinvestasi di Indonesia. Hal ini memungkinkan iPhone 16 segera masuk pasar dalam negeri. iPhone 16 yang sudah dirilis secara global pada September tak kunjung masuk Indonesia karena Apple belum mendapatkan sertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri atau TKDN.

Dengan adanya investasi US$ 1 miliar, Apple akan mendapatkan sertifikat TKDN, sehingga iPhone 16 bisa dipasarkan di Indonesia.

Menteri Investasi dan Hilirisasi atau Kepala Badan Penanaman Modal alias BKPM Rosan Roeslani mengatakan Apple telah menyampaikan poin-poin soal investasi.

“Jadi ini hanya perlu fine-tuning (penyempurnaan) karena secara tertulis mereka sudah berikan,” kata dia usai membuka Rapat Koordinasi Nasional Investasi yang digelar di Jakarta, Rabu (11/12).

Namun Apple baru akan merealisasikan investasi di Indonesia pada 2026. “Itu hanya permintaan waktu. Sekarang kami dorong agar bisa direalisasikan pada 2025,” ujar Rosan.

Baca selengkapnya bocoran harga iPhone 16 di sini.

3. OCBC dan CIMB Berebut Kendali Saham Bank Panin

Proses penjualan saham pengendali Bank Panin mulai menarik perhatian sejumlah pemain besar di sektor keuangan Asia Tenggara. Dua bank terkemuka, Oversea-Chinese Banking Corporation (OCBC) dari Singapura dan CIMB dari Malaysia, kini tengah bersaing untuk menguasai kendali atas Bank Panin.

Reuters mengutip sumber yang memahami situasi tersebut, OCBC dan CIMB telah mengajukan penawaran tidak mengikat untuk saham gabungan yang dimiliki oleh dua pemegang saham utama Panin Bank.

Saham ini terdiri dari 39,22% milik Australia and New Zealand Banking Group (ANZ) dan 46,52% yang dipegang oleh keluarga Gunawan, pendiri Panin Bank sejak tahun 1971. Penjualan saham ini tidak hanya bernilai strategis tetapi juga signifikan secara finansial.

Berdasarkan data London Stock Exchange Group (LSEG), nilai gabungan saham tersebut diperkirakan mencapai lebih dari Rp 37 triliun, setara dengan US$ 2,4 miliar, dihitung berdasarkan harga penutupan saham Panin Bank pada Senin lalu sebesar Rp 1.900 per lembar.

Minat terhadap saham Panin Bank terlihat dari lonjakan harga sahamnya, yang naik hampir 5,73% pada perdagangan Selasa. Hingga akhir perdagangan selasa kemarin, saham tersebut diperdagangkan di angka Rp 2.030.

Baca selengkapnya saham Bank Panin di sini.

4. Jakarta Tetapkan UMP 2025 Naik 6,5% Jadi Rp 5,4 Juta

Penjabat Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi mengumumkan Upah Minimum Provinsi atau UMP 2025 sebesar Rp 5.396.761, naik Rp 329.380 dibandingkan tahun ini Rp 5.067.381.

"Penetapan UMP DKI Jakarta tahun 2025 dengan nilai kenaikan sebesar 6,5%, sehingga UMP DKI Jakarta sebesar Rp5.396.761," kata Teguh di Jalan Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (11/12).

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menerapkan ketetapan itu dengan menggunakan formula Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 16 Tahun 2024 tentang Penetapan Upah Minimum Tahun 2025 sebagai dasar hukum pelaksanaannya.

Pemprov DKI Jakarta juga sudah melakukan rapat bersama berbagai pihak terkait dan Dewan Pengupahan Daerah pada 9-10 Desember 2024 terkait kenaikan UMP DKI Jakarta 2025.

Baca selengkapnya UMP 2025 Jakarta di sini.

5. Asuransi Digital Bersama Siap IPO pada 2025, Targetkan Dana Rp 45,35 Miliar

PT Asuransi Digital Bersama Tbk dengan kode emiten YOII akan menggelar penawaran umum perdana melalui initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Perusahaan yang bergerak di bidang asuransi umum itu melepas maksimal 412,08 juta lembar saham atau sebanyak 12,03% dari modal disetor dan ditempatkan pasca IPO.

Asuransi Digital Bersama membuka harga penawaran awal di kisaran Rp 100-110 per saham. Dari aksi korporasi ini, perusahaan berpotensi meraup dana segar sebanyak-banyaknya Rp 45,32 miliar.

Adapun PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek dalam penawaran saham perdana Asuransi Digital Bersama.

Baca selengkapnya IPO Asuransi Digital Bersama di sini.

 

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...