RSPO Beri Bantuan Rp 33 Miliar untuk Sertifikasi Sawit Global

Michael Reily
1 Desember 2017, 17:00
sawit
ANTARA FOTO/Budi Candra Setya

Petani rakyat yang dituju adalah kelompok yang bekerja dalam bentuk komunitas dan membutuhkan akses untuk menjadi profesional, memperbaiki kapasitas bangunan, dan infrastruktur dalam praktik produksi kelapa sawit berkelanjutan.

“Nilai tambah mempelajari praktik manajemen yang baik, petani rakyat bersertifikasi bisa mengembangkan akses pasar domestik dan internasional untuk kelapa sawit berkelanjutan,” ujar Stefano.

Menurut prediksinya, pada 2020, Uni Eropa bakal mengkonsumsi 100% kelapa sawit berkelanjutan. Rinciannya, 50% dari Indonesia dan Malaysia, 30% dari India, 10% dari Tiongkok, dan sisanya dari negara lain.

Data RSPO, pada 30 Juni 2017, total 3,2 juta hektare lahan kelapa sawit dari 16 negara sudah bersertifikasi, meningkat 14% dari jumlah data 30 Juni 2016. Di Indonesia, hampir 1,72 juta hektare lahan sudah memiliki sertifikat RSPO, naik 11% dari tahun lalu.

“Selama 9 tahun kami menciptakan standar, kami telah melihat kemajuan yang baik di pasar terkait RSPO,” tutur Stefano. (Baca juga: Sertifikasi Kebun Sawit Indonesia Masih Harus Digenjot)

Halaman:
Reporter: Michael Reily
Editor: Pingit Aria
    Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

    Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

    Ikuti kami

    Artikel Terkait

    Video Pilihan
    Loading...