Ada 11 Juta Hektare Kebun Sawit, Baru 16,7% Sesuai Standar

Michael Reily
29 Agustus 2017, 15:36
Kelapa sawit
Arief Kamaludin|KATADATA
Petani memanen buah kelapa sawit di salah satu perkebunan kelapa sawit di Desa Delima Jaya, Kecamatan Kerinci, Kabupaten Siak, Riau.

(Baca: Indonesia dan Rusia Sepakat Bentuk Aliansi Minyak Sawit)

Bambang menjelaskan, sistem sertifikasi ISPO telah diatur melalu Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) nomor 11 tahun 2015. Selama dua tahun, menurut catatan Bambang, sudah ada 306 sertifikat ISPO yang diterbitkan.

Saat ini, masih ada 11 perusahaan yang sertifikasinya ditunda dan 70 perusahaan masih dalam proses verifikasi. Menurut dia, pemerintah telah memberikan kewenangan sertifikasi lewat komisi ISPO dan ada 12 lembaga.

Menurut data IndexMundi, Indonesia merupakan negara eksportir minyak kelapa sawit terbesar dunia dengan produksi sebesar 25,75 juta ton pada 2016. Kelapa sawit juga menyumbang Rp 239,4 triliun devisa negara.

Statistik Direktorat Jenderal Perkebunan mencatat, ada 11,9 juta hektare yang digunakan untuk kelapa sawit. Dengan produktivitas 3,7 ton per hektare, Indonesia mampu memproduksi 33,2 juta ton tahun lalu.

(Baca: Luhut Tawarkan Ekspor 1 Juta Ton Minyak Sawit ke Iran)

Ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Joko Supriyono menyatakan pihaknya mendukung sertifikasi ISPO. "Sifatnya harus karena sertifikat ISPO menjadi indikator kelapa sawit berkelanjutan Indonesia," ujar Joko.

Dia juga meminta supaya kementerian dan lembaga terkait lain untuk mendukung keputusan kelapa sawit. Sehingga masalah-masalah yang muncul seperti penggunaan kawasan hutan untuk kelapa sawit tidak lagi merugikan negara.

Halaman:
Reporter: Michael Reily
Editor: Pingit Aria
    Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

    Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

    Ikuti kami

    Artikel Terkait

    Video Pilihan
    Loading...