Program Bantuan Pangan Non Tunai Dinilai Lemahkan Peran Bulog
Dwi mengatakan menurunnya penyerapan gabah/beras petani oleh Bulog bakal berdampak pada fluktuasi harga di tingkat produsen atau petani. Artinya, harga akan makin ditentukan oleh pedangang pasar.
Selain itu, program ini dikhawatirkan mengurangi kapasitas gudang penyimpanan Bulog. Ujung-ujungnya, Bulog mesti beroperasi secara komersial. “Kalau Bulog berlaku komersial, dia sediakan berbagai macam kualitas beras, itu tidak lagi mempengaruhi harga di pasar,” katanya.
(Baca juga: Kontrol Bantuan Sosial, Pemerintah Luncurkan E-Warong)
Di sisi lain, Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Bulog Karyawan Gunarso mengatakan, nantinya pengadaan beras kualitas medium-rendah akan diserahkan ke pasar. Namun, Bulog tetap akan memiliki Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang jumlahnya ditargetkan mencapai 2 juta ton untuk menghindari spekulan.
Bulog juga telah menyiapkan anggaran Rp 2 triliun untuk bangun penggilingan padi, pengering jagung, dan menambah berbagai gudang komoditi. “Bulog tetap perkuat infrastruktur dengan adanya penanaman modal Rp 2 triliun,” katanya.