Tuntutan Naik Tarif Akan Jadi Bumerang Bagi Ojek Online

Ameidyo Daud Nasution
7 Agustus 2018, 18:12
Unjuk Rasa Ojek Online
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Pengemudi ojek daring yang tergabung dalam Gabungan Aksi Roda Dua Indonesia atau Garda melakukan aksi di seberang Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (27/3). Dalam aksinya mereka menuntut kebijakan rasionalisasi tarif ojek daring.

Terkait hal ini, pihak penyedia layanan ojek online Grab Indonesia mengaku telah menaikkan argo minimum setiap perjalanan dari Rp 5.000 menjadi Rp 7.000 atau sebesar Rp 1.600 menjadi Rp 2.300 per kilometer untuk perjalanan jarak pendek. Bahkan aplikator tersebut mengaku telah meningkatkan pendapatan mitra GrabBike sebesar 12 persen dalam 3 bulan terakhir.

Senada dengan Menhub, Managing Director Grab Indonesia Ridzki Kamaribrata mengatakan kenaikan tarif lagi, malah dapat membahayakan pendapatan mitra. "Karena penumpang akan membandingkan tarif tersebut dengan moda transportasi lain," kata Ridzki dalam keterangan resmi Grab Indonesia, Selasa (7/8).

(Baca juga: Diancam Demo Saat Asian Games, Grab Tetap Tolak Naikkan Tarif)

Meski demikian, mitra pengemudi yang tergabung dalam Presidium Gerakan Aksi Roda Dua (Garda) Indonesia merasa diacuhkan oleh Grab saat mediasi yang dilakukan Polda Metro Jaya. Hal ini mendorong para driver untuk melanjutkan niat demonstrasi saat pembukaan Asian Games nanti.

"Manajemen Grab sangat tidak kooperatif dan tidak menghargai usaha pemerintah untuk meredam gejolak aksi mitranya," kata Ketua Presidium Garda Igun Wicaksono kemarin.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...